Seorang Kapolsek Dikeroyok Saat Penangkapan Bandar Narkoba di Deliserdang

digtara.com | MEDAN – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Patumbak, Resort Kota Besar Medan, AKP Ginanjar, dikeroyok sekelompok orang saat akan melakukan penangkapan terhadap seorang terduga bandar narkoba, di Jalan Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, Sumatera Utara pada Kamis 8 Agustus 2019 sore kemarin.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Akibat pengeroyokan itu, AKP Ginanjar mengalami luka di bagian wajahnya dan kini dirawat di RS Colombia Medan.

Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, menjelaskan, pengeroyokan berawal ketika Ginanjar bersama jajarannya hendak menangkap seorang terduga bandar narkoba berinisial A.

Saat didatangi ke rumahnya, terduga bandar narkoba itu sadar dengan kedatangan Polisi dan mencoba melarikan diri. Dia kabur ke jalan besar dan diikuti oleh sejumlah anggota polisi.

Namun A ternyata tidak sendirian. Dia bersama 20 orang rekannya lantas mengeroyok Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak menggunakan senjata tajam.

“Akibat penganiayaan itu, kapolsek mendapat luka di wajah tepatnya pipi kiri, di bawah mata dan lengannya. Kemudian dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis,”kata Raphael, seperti dilansir DETIK, Sabtu (10/8/2019).

Upaya penangkapan bandar narkoba berinisial A itu merupakan pengembangan yang dilakukan Polisi atas penggrebekkan kampung narkoba di Jalan Marindal-I Gang Rukun. Dimana dalam penggerebekan tersebut, Polisi mengamankan barang bukti sejumlah paket narkoba jenis sabu dan uang tunai senilai ratusan ribu rupiah.

Polisi juga menangkap 3 orang pengedar pemilik narkoba tersebut. Yakni U (49), K (30) dan S (29).

Setelah diamankan, ketiga tersangka itu kemudian menjalani proses pemeriksaan awal. Dari keterangan tersangka, polisi mendapatkan nama bandar besar narkoba tersebut.

“Mereka mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A,”sebut Sandy.

[AS]