Wisata Ikan Keramat di Tapsel, Melihat Ribuan Ikan Jurung Hidup di Sungai Dangkal

digtara.com – Bagi Anda yang ingin berwisata bersama teman dan keluarga, tak salah untuk berkunjung ke Kelurahan Raniate yang terletak Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut. Di lokasi ini, terdapat sungai kecil yang didiami ekologi ribuan ikan jurung yang dianggap keramat oleh warga.
Baca Juga:
Menurut mitos setempat, ribuan ikan jurung yang berukuran hingga 50 centimeter dan berat lebih dari dua kilogram tersebut tak boleh diambil sembarangan karena bagi siapa saja yang melanggar atau memakannya akan mendapat malapetaka bahkan bisa meninggal dunia karena mengkonsumsinya jika tanpa seizin warga.
Habitat ikan Jurung yang berada di belakang pemukiman warga dan masjid daerah tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tapanuli Selatan karena kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Keberadaan lokasi tersebut dianggap unik. Ikan jurung ini hanya berkumpul di lokasi tersebut bahkan meskipun air surut. Ikan tetap mempertahankan kelompoknya bahkan hingga sebagian badan ikan muncul ke permukaan jika debit sungai menurun sekalipun.
Menurut keterangan warga setempat, ikan keramat tersebut pertama kali dilepaskan oleh seorang syekh di sekitar masjid, sehingga sampai sekarang ikan hanya boleh diambil guna kepentingan masjid yang berlokasi di Kelurahan Raniate.
Akses Menuju Lokasi
Akses menuju ke lokasi ini tidaklah sulit. Sudah bisa dilalui roda dua maupun roda empat dari persimpangan Jalan Nasional di Batang Toru. Sedangkan dari Kota Padangsidimpuan berjarak 56 Km atau 1,5 jam perjalanan.
Melihat keajaiban tersebut, salah seorang pengunjung, Andika (35) mengungkapkan kagum akan keunikannya. Anak-anak juga suka bermain dengan ikan sambil memberi makan dengan jajanan anak-anak yang dijual di warung warga sekitar lokasi.
Kehadiran wisatawan ini menjadi juga menambah penghasilan warga.
“Saya juga heran kenapa ada banyak ikan di sungai sekecil ini dan ikannya mau pula dikasih jajanan anak seperti roti seakan mereka menyambut kedatangan kami. Anehlah bang mereka berkumpul di sungai yang dalamnya hanya sekitar 30 cm,” kata Andika.
Andika melanjutkan, dirinya juga menghormati kepercayaan setempat yang melarang mengambil ikan sehingga ekosistemnya terjadi hinga puluhan tahun dan tidak punah.
“Saya takjublah dengan ikan keramat ini, sehingga mampu menjadi destinasi wisata dan menjadi tradisi yang harus dijaga,” ujarnya.

Pemilik Pesantren di Tapanuli Selatan Dilaporkan Polisi atas Dugaan Kekerasan Seksual

Hajab! Ada Kepsek di Tapsel Jarang Masuk

Gagal Bangun Desa! Warga Parsalakan Tapsel Pajang Baliho Rapor Merah Kepada Kadesnya

Korwil Sayur Matinggi Gelar Olimpiade Sains Nasional dan Calistung

495 Rumah di Padangsidimpuan Rusak-223 Rumah di Tapsel Terendam Akibat Banjir
