Tak Mampu Bayar Ambulance, Korban Penganiayaan Gagal Dirujuk Dan Meninggal Dunia

digtara.com | MADINA – Korban penganiayaan yang terjadi di desa Pardomuan, Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara yang di rawat di Rumah Sakit Panyabungan akhirnya meninggal (22/03/2019).
Baca Juga:
Mirwan Rangkuty yang mengalami luka robek di bagian dahu sebelah kiri setelah dianiaya tetanggangnya menggunakan parang, harus mendapatkan perawat intensif dari dokter.
Namun Dokter menganjurkan kepada pihak keluarga korban harus di rujuk ke Rumah Sakit Sumatera Barat, untuk mendapatkan pengobatan yang optimal dari rumah sakit di Sumatera Barat.
Abdi Rangkuty orang tua korban yang dijumpai sejumlah wartawan mengatakan bahwa anaknya harus di rujuk ke rumah sakit rujukan di Sumatera Barat, namun pihak rumah sakit umum Panyabungan meminta uang administrasi jasa ambulance.
“Administrasi jasa ambulance yang di minta pihak rumah sakit umum daerah Panyabungan, tidak bisa kami bayar, belum lagi untuk biaya makan sehari-hari nanti disana,” ungkapnya.
Karena tidak memiliki biaya administrasi jasa ambulance, korban tetap di rawat di rumah sakit umum Panyabungan dan menghembuskan napas terakhir setelah di tagani dokter selama 18 jam.
Sementara Dokter Minah yang di konfirmasi sejumlah Media mengatakan bahwa pasien yang bernama Mirwan Rangkuty sudah meninggal dunia sekitar 17. 00 WIB, di rumah sakit umum Panyabungan.
Sebelumnya dokter sudah menyarankan pasien harus dirujuk ke rumah sakit rujukan Sumatera Barat.
“Namun pihak keluarga tidak mampu untuk membayar administrasi dan biaya sehari-hari, sehingga pasien tetap di rawat di sini,” katanya.(Agus Hasibuan/JNI)

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
