Jumat, 05 September 2025

Orangutan yang Disita dari Rumah Tokoh Ormas Masih Bayi

Redaksi - Selasa, 23 Maret 2021 01:31 WIB
Orangutan yang Disita dari Rumah Tokoh Ormas Masih Bayi

digtara.com – Setelah melalui drama penyerangan mobil tim gabungan BKSDA Sumut oleh orang tak dikenal alias OTK, Orangutan berhasil disita dari rumah tokoh ormas J Payo Sitepu pada Senin (22/3/2021) petang.

Baca Juga:

Selain Orangutan, dua satwa burung elang dan satu burung beo juga sudah berada di Mapolres Binjai.

Proses evakuasi ini berhasil dilakukan setelah Tim Gabungan BKSDA, TNGL, dan mitra mendapat pengawal langsung Tim Unit Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai.

Dokter dari BKSDA Sumut memperkirakan usia Orangutan itu sekira 3 tahun itu. Itu artinya, orangutan tersebut tergolong masih bayi sehingga membutuhkan perawatan ekstra dan butuh waktu panjang untuk bisa dilepasliarkan.

“Estimasinya usianya tiga tahunan, kondisinya jika dilihat dari fisiknya sehat. Saat ini kondisi jika melihat orang baru masih takut. Namanya Bejo,” kata dokter hewan tim gabungan BKSDA dan mitra.

Begitupun, pemilik Orangutan yang merupakan pimpinan salah satu Ormas Kota Binjai J Payo Sitepu masih berharap bisa memelihara Orangutan. Ia mengaku bisa menangani satwa langka yang telah dirawatnya selama kurang lebih tiga bulan terakhir.

Niatnya ini dia ungkapkan dengan rencana mengurus izinnya.

“Saya berharap bisa mengurusnya, saya kan koordinasi untuk mengurus syarat dan izinnya. Kalau keluar izinnya saya minta dikembalikan,” katanya.

Sebelumnya, tim gabungan BKSDA dan mitra sempat diserang OTK usai mediasi bersama pemilik Orangutan. Mobil mereka dilempari batu hingga pecah oleh orang tak dikenal (OTK). Tim lalu menyelamatkan diri ke Markas Brimob Binjai sebelum akhirnya melapor ke Polres Binjai.

Butuh 9 Tahun

Beberapa waktu lalu, digtara.com sempat bertemu dengan Dokter Hewan Citrakasih Nente yang menangani rehabilitasi orangutan hasil perdagangan dari malaysia di Sibolangit.

Menurut dokter, pemulihan orangutan di masa rehabilitasi ini akan memakan waktu lama. Hewan mamalia ini butuh waktu hingga 9 tahun untuk lepas dari sang induk.

Lalu pihak-pihak yang tidak paham menganggap remeh sehingga coba memperjual belikan orangutan sejak usia dini.

“Ketika orangutan diambil sejak usia muda, maka ia kehilangan kesempatan untuk belajar dari induk. Sementara kita tahu, orangutan dengan induknya di alam membutuhkan waktu 8 hingga 9 tahun untuk belajar. Nah ini tantangan terbesar kami. Kunci merawat orangutan itu kesabaran,” bebernya.

Pembelajaran yang dilakukan dalam masa rehabilitasi ini nantinya, kata Dokter Citrakasih, melalui sistem sosialisasi. Sosialisasi yang dimaksud adalah saling belajar dari teman sebayanya.

Selain itu, ia juga pihaknya melakukan sistem yang dinamakan ‘Forest Schooling’, dimana mengajarkan hewan yang usianya masih sangat muda itu agar mencari makan dengan mandiri ketika dilepasliarkan nanti.

“Kita coba modifikasi kandangnya, sehingga mengajari mereka memanjat pohon. Selain itu, makanan juga tidak kita letakkan di satu tempat aja. Kadang di atas, kadang di bawah. Itu supaya insting mereka dalam mencari makanan timbul,” tambahnya.

 

 

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru