Jumat, 24 Oktober 2025

Kominfo Gandeng Meta hingga Google Tangkal Hoaks Pemilu 2024

Arie - Minggu, 29 Oktober 2023 12:22 WIB
Kominfo Gandeng Meta hingga Google Tangkal Hoaks Pemilu 2024
Kominfo Gandeng Meta hingga Google Tangkal Hoaks Pemilu 2024

digtara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi baru saja mengumumkan kampanye bertajuk 'Awas Hoaks Pemilu!'. Program ini ditujukan agar masyarakat bisa menangkal hoaks soal Pemilu 2024 atau Pilpres 2024.

Baca Juga:

"Seiring dengan narasi Pemilu Damai 2024, Kementerian Kominfo juga mendorong Kampanye Awas Hoaks Pemilu 2024!" ucap Menkominfo dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/10/2023).

Budi Arie menerangkan kalau saat ini pihak Kominfo sudah menjalin kerja sama dengan platform media sosial seperti Google hingga Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram.

Hal ini sejalan dengan penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yakni komitmen untuk langsung memutus akses konten hoaks dalam waktu 1x24 jam.

"Kami berdiskusi dan bekerja sama dengan Meta yang punya Kampanye #BijakBersuara, kemudian Google #YukPahamiPemilu. Untuk sama-sama kita menghindari hoaks yang bertebaran di media sosial," lanjutnya.

Tak hanya platform digital, Budi Arie juga menyebut kalau Kemenkominfo sudah berkolaborasi dengan para penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), hingga para penegak hukum.

Lebih lanjut, Menkominfo menegaskan kembali peran masyarakat yang penting dalam mencegah penyebaran konten hoaks.

"Kepada seluruh masyarakat ayo bersama sama kita melawan hoaks dengan memeriksa informasi yang diterima, tidak menyebarkannya jika mengandung hoaks, dan tentu tidak membuat hoaks. Mari kita bersama-sama mewujudkan Pemilu Damai 2024," pungkasnya.

Hoaks Pemilu 2024 meningkat 10 kali lipat


Sebelumnya Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan kalau hoaks soal Pemilihan Umum alias Pemilu 2024 meningkat 10 kali lipat sepanjang Januari hingga 26 Oktober 2023.

Menkominfo memaparkan, sepanjang 2023 ini sudah ada 98 isu hoaks Pemilu. Sementara tahun 2022 lalu hanya ada 10 hoaks.

"Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat hoaks dibandingkan tahun lalu," ungkap Budi Arie dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/10/2023).

Data dari Kementerian Kominfo sendiri menunjukkan kalau hoaks Pemilu 2024 ini paling banyak ditemukan dari Facebook, aplikasi media sosial yang dimiliki Meta.

"Catatan kami menunjukkan penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform facebook yang Meta kelola. Saat ini kami telah mengajukan take down 454 konten kepada pihak Meta," beber dia.

Disclaimer:Artikel ini merupakan kerjasama digtara.com dengan suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggungjawab suara.com.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Google Ingin Gabungkan Gemini AI dengan YouTube dan Maps, DOJ AS Tolak Rencana Itu

Google Ingin Gabungkan Gemini AI dengan YouTube dan Maps, DOJ AS Tolak Rencana Itu

Viral Cewek Ngamuk ke AI Gara-Gara Gagal Lanjutkan Lirik Lagu

Viral Cewek Ngamuk ke AI Gara-Gara Gagal Lanjutkan Lirik Lagu

Kadis Kominfo Langkat Dorong Desa Terapkan TTE untuk Administrasi Modern

Kadis Kominfo Langkat Dorong Desa Terapkan TTE untuk Administrasi Modern

5 Aplikasi Penghasil Uang Rp50 Ribu per Hari Terbaru September 2025

5 Aplikasi Penghasil Uang Rp50 Ribu per Hari Terbaru September 2025

160 Trainer Ikuti TOT Nasional, Mafindo Siap Laksanakan Program Impelementasi AI Ready ASEAN di Indonesia

160 Trainer Ikuti TOT Nasional, Mafindo Siap Laksanakan Program Impelementasi AI Ready ASEAN di Indonesia

Google Ubah Wajah Discover dengan Ringkasan AI, Trafik Media Terancam Anjlok

Google Ubah Wajah Discover dengan Ringkasan AI, Trafik Media Terancam Anjlok

Komentar
Berita Terbaru