Cabai Merah Tembus Rp 65 Ribu, Daging Ayam Rp 38 Ribu
digtara.com – Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat pada hari ini, Senin (20/12/2020) kembali mengalami kenaikan. Cabai Merah Tembus Rp 65 Ribu, Daging Ayam Rp 38 Ribu
Baca Juga:
Tidak tanggung-tanggung salah satu komoditas penyumbang inflasi besar yakni cabai merah naik dan menembus level Rp 65 ribu per kg.
Harga cabai memang bergerak variatif, ada yang menjual di angka Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu. Tetapi kenaikan harga cabai merah untuk hari ini saja berkisar 33% hingga 45%.
Harga cabai di akhir pekan kemarin sempat bertengger dikisaran Rp 40 ribu hingga Rp 43 ribu per kg. Masih ditelusuri penyebab kenaikan ini.
Namun kuat dugaan supply cabai menurun dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Daging ayam juga demikian, mengalami kenaikan setelah sebelumnya sempat betahan dikisaran Rp 36 ribu per kg.
“Jauh hari kita sudah memperingatkan adanya potensi kenaikan harga kebutuhan pokok. Dikarenakan oleh banyak hal tentunya. Namun, menjelang Natal dan Tahun Baru tahun ini, banyak hal yang memang tidak terantisipasi dengan baik. Yang membuat harga pangan justru meroket. Dan sayangnya, saya belum melihat instrumen apa yang bisa diambil oleh pemerintah daerah dalam menstabilkan harga pangan tersebut,” ujar Ekonom, Gunawan Benjamin.
Pada dasarnya aktifitas sosial masyarakat jelang Nataru ini bisa diproyeksikan, dan selalu itu-itu saja polanya. Banyak ibadah untuk saudara yang beragama Kristen, dan banyak yang berwisata menjelang Tahun Baru.
Tetapi sepertinya memang tidak mempersiapkan instrumen kebijakan dengan baik. Justru harga pangan tetap naik sekalipun selalu ada klaim bahwa stok atau pasokan tersedia cukup.
Pasokan bukan satu satunya yang dijadikan patokan dalam menentukan harga. Distribusi, cuaca, bahkan perayaan keagamaan juga bisa membuat ketidak seimbangan antara pasokan dan permintaan terjadi di pasar.
“Setiap tahun kita selalu berhadapan dengan inflasi tinggi saat Nataru serta Ramadhan dan Idul Fitri,” sebutnya.
Kenaikan harga ini jelas tidak menguntungkan konsumen. Petani juga lantas tidak diuntungkan disitu. Logikanya begini, disaat ada petani yang fokus beribadah, mereka mengurangi aktifitas di ladang.
Tidak melakukan panen. Sehingga supply bermasalah, dan menguntungkan segelintir pedagang yang tetap berjualan. Meksipun akan ada banyak pedagang yang juga fokus beribadah.
Nah disaat panen, hasil melimpah, harga bisa turun. Petani yang panen serentak tidak akan menikmati keuntungan besar dari hasil panennya.
“Dengan melihat pola seperti itu saja, seharusnya kita sudah bisa memperkirakan kemana harga kebutuhan pokok itu akan bergerak nantinya,” ucapnya.
Sejauh ini, ia melihat kontribusi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut akan memicu inflasi setidaknya sebesar 0.3% di desember ini.
“Itu angka sementara, bisa saja berubah. Tetapi kalau tren harga kebutuhan masyarakat begini terus, maka perubahan nantinya bisa saja ke angka inflasi yang lebih tinggi,” tandasnya.
[ya]Â Cabai Merah Tembus Rp 65 Ribu, Daging Ayam Rp 38 Ribu
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur