Katanya Stok Pangan Aman, Tapi Kok Harga Tak Aman

digtara.com – Hasil pengamatan di lapangan, ada beberapa masalah yang timbul belakangan. Masalah tersebut diantaranya adalah adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok namun justru terjadi disaat dinas terkait maupun Bulog mengklaim pasokan tersedia dan aman. Stok Pangan Aman
Baca Juga:
“Nah, penelusuran yang saya lakukan menemukan beberapa masalah yang mungkin bisa jadi pertimbangan serius bagi Pemerintah maupun TPID,” kata ekonom Gunawan Benjamin, Minggu (20/12/2020).
Pertama, sebaiknya ujar Gunawa, sudah mulai mengawasi ketersediaan stok. Khususnya mulai 24 hingga 28 Desember 2020. Dari hasil survey ke sejumlah pedagang maupun petani yang merayakan Natal.
“Pada tanggal tersebut banyak saudara kita yang kristiani lebih fokus beribadah (ke Gereja) ketimbang melakukan aktifitas lainnya termasuk aktifitas ekonomi,” katanya.
Petani di wilayah Kabupaten Karo, serta beberapa wilayah kabupaten lainnya juga demikian. Sumut banyak bergantung kebutuhan pokoknya dari wilayan Kabupaten Karo.
Baca: Harga Emas di Pegadaian 20 Desember 2020, Antam dan UBS
Jadi sebaiknya langkah antisipasi segera dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi. Sidak dibutuhkan dan kalau bisa ada pedagang representatif seperti menghadirkan toko tani di sejumlah titik di kota besar khususnya Medan.
Kedua, faktor cuaca masih akan menghantui jalur distribusi yang bisa kapan saja membuat harga bergerak naik. Cuaca bukan hanya membuat petani enggan turun ke ladang, atau membuat pedagang membuang bahan pangan yang busuk dikarenakan terkena hujan.
Baca: Komoditas Pangan Naik Jelang Natal, Inflasi Mengintai
Cuaca
Cuaca yang buruk juga kerap membuat tanah longsor atau pohon tumbang, yang sejauh pengamatan saya sampai saat ini masih kerap terjadi di wilayah menuju Kabupaten Karo dari medan.
Ketiga, karena fokus beribadah, pedagang yang beragama Kristen juga akan lebih banyak mengambil libur. Ini membuat harga bisa digerakan oleh sejumlah pedagang yang semakin sedikit. Jadi harga bisa saja naik sekalipun stok pada dasarnya cukup.
Keempat, perayaan Natal dan Tahun Baru bukan hanya membuat permintaan kebutuhan pokok meningkat di wilayah Sumut. Di luar wilayah Sumut juga demikian.
Wilayah langganan yang paling banyak membeli kebutuhan pokok dari Sumut adalah Riau, Batam maupun Kepulauan Riau. Jadi tren permintaannya sangat tinggi.
Kelima, bisa saja data stok tersebut memang akurasinya rendah dalam mengukur kebutuhan pangan masyarakat. Untuk ketersediaan data pangan yang tahan lama seperti beras, daging sapi beku, minyak goreng, gula pasir saya yakin stoknya bisa terukur dengan akurasi yang tinggi.
Tetapi, komoditas lainnya ini yang perlu mendapatkan perhatian serius. Terlebih jenis tanaman pangan hortikultura. Ketersediaan stok hortikultura sangat dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang sulit diprediksikan.
“Saya tetap mengkritik ketersediaan stok bahan tahan lama yang harganya sempat naik di sepekan terakhir,” katanya.
Jika pemerintah atau dinas terkait menyatakan stok aman tetapi harga tetap naik. Maka pertimbangan poin 1 hingga poin 4 tadi. Mungkin ada temuan masalah di situ.
“Jadi tidak cukup menyatakan bahwa stok aman. Tetapi pastikan juga bahwa stok yang aman tersebut juga terlihat dari harga yang stabil,” kata Gunawan.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Katanya Stok Pangan Aman, Tapi Kok Harga Tak Aman

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
