IHSG Turun 2 Persen dalam Sepekan Dipicu Isu Resesi Nasional

digtara.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan adanya penurunan kapitalisasi pasar seiring dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan. IHSG Turun 2 Persen dalam Sepekan Dipicu Isu Resesi Nasional
Baca Juga:
Dalam keterangan BEI, selama sepekan pada 31 Agustus – 4 September 2020, nilai kapitalisasi pasar bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 1,90 persen menjadi Rp6.081,396 triliun dari Rp6.199,053 triliun pada pekan lalu. Artinya, dana keluar mencapai Rp117,68 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami koreksi 2 persen ke level 5.239,851 atau berubah dari level 5.346,659 pada pekan yang lalu.
Data rata-rata nilai transaksi harian pasar di bursa selama sepekan juga mengalami perubahan sebesar 7,93 persen menjadi Rp8,684 triliun dari Rp9,432 triliun pada pekan sebelumnya.
Frekuensi Transaksi Harian
Sementara itu, perubahan sebesar 9,72 persen terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian menjadi 715,901 ribu kali transaksi dari 792,960 ribu kali transaksi pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Baca: Terseret Aksi Jual Investor Asing, IHSG Ditutup Melemah ke Level 5.280
Rata-rata volume transaksi harian bursa berubah sebesar 15,69 persen menjadi 12,718 miliar saham dari pekan lalu sebesar 15,085 miliar saham.
Investor asing pada Jumat (4/9/2020) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp990,86 miliar. Sepanjang 2020 mencatatkan jual bersih investor asing sebesar Rp31,2 triliun.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan pergerakan IHSG yang cenderung fluktuatif selama pekan ini salah satunya disebabkan oleh munculnya isu resesi di Indonesia pada kuartal II/2020. Hal tersebut juga ditambah dengan pemulihan ekonomi dunia yang mulai menunjukan sinyal perlambatan.
“Pekan ini juga diwarnai dengan adanya rebalancing pada Indeks MSCI dan capital ouflow yang cukup besar,” ujarnya.
Selain itu, lonjakan kasus positif serta lambatnya penanganan virus corona di Indonesia juga menjadi penyebab lain. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi para investor yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Hendriko memperkirakan, pergerakan IHSG pekan depan masih berpotensi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Menurutnya, rilis data ekonomi berupa cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen, serta penjualan retail akan menjadi sentimen utama pergerakan IHSG. [bisnis.com]
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel YoutubeDigtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
IHSG Turun 2 Persen dalam Sepekan Dipicu Isu Resesi Nasional

Rupiah Diperkirakan Bergerak di Rentang Sempit Rp16.280–Rp16.330 Hari Ini

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin 21 Juli 2025: Waspadai Pelemahan di Tengah Ketidakpastian Global

IHSG Masih Menguat ke Level 7.100 pada Rabu, Tapi Waspada Potensi Koreksi

Dolar AS Melemah, Pasar Fokus pada Arah Suku Bunga The Fed dan Kebijakan Fiskal

Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah, Akibat Kebijakan Trump?
