Selasa, 01 Juli 2025

Menggila, Harga Emas Tembus USD1.761

- Senin, 22 Juni 2020 01:03 WIB
Menggila, Harga Emas Tembus USD1.761

digtara.com – Harga emas berjangka tembus level tertingginya dalam lima tahun terakhir. Peningkatan ini disinyalir terjadi akibat kecemasan pasar akan penambahan jumlah kasus infeksi virus korona (covid-19) yang terus terjadi.

Baca Juga:

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2020 dibuka menguat 0,48 persen menjadi US$1.761,40 per troy ounce pada pembukaan perdagangan Minggu (21/6/2020) pukul 18.37 Waktu New York atau Senin (22/6/2020) pukul 06.37 WIB.

Pada akhir pekan lalu, harga emas Comex ditutup di posisi US$1.753 per troy ounce. Level harga emas Comex saat ini merupakan yang tertinggi sejak tertinggi sejak 14 April 2020. Saat itu harga emas berjangka menembus US$1.768,9 per troy ounce.

Bukan tidak mungkin, harga emas akan mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir pada hari ini.

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga naik 0,22 persen ke level US$1.747,79 per troy ounce. Pekan lalu harga emas spot ditutup di posisi US$1.743,87 per troy ounce.

Di akhir pekan lalu, Monex Investindo Futures menilai harga emas bergerak naik karena ketakutan pelaku pasar terhadap gelombang pandemi Covid-19. Pasalnya, China telah melaporkan 32 kasus infeksi Covid-19 hingga kemarin di Beijing. Lonjakan baru kasus Covid-19 juga terjadi di beberapa negara bagian Amerika Serikat.

Pembatalan lebih dari 1.200 penerbangan oleh otoritas China menjadi pertanda adanya risiko jika perekonomian dibuka kembali. Tak pelak, ketidakpastian kembali mencuat sehingga memicu pembelian aset aman seperti emas.

“Emas sendiri biasanya diburu oleh para pelaku pasar ketika terjadi ketidakpastian politik dan keuangan,” tulis Monex dalam laporan yang dikutip Bisnis, Jumat (19/6/2020).

 

JUMLAH KASUS KORONA

Jumlah kasus infeksi virus Corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga kemarin melampaui 9 juta jiwa. Dikutip worldometers, jumlah kasus Covid-19 secara global tercatat mencapai 9.033.193 jiwa hingga Minggu (21/6) 22.58 GMT  atau Senin pagi 05.58 WIB.

Dilansir dari  Bloomberg, kasus infeksi virus di AS naik paling banyak dalam tiga minggu karena mencapai 30.000 pasien dalam dua hari berturut-turut, menambah kekhawatiran tentang kebangkitan gelombang kedua virus.

Kasus Texas naik 4,3 persen menjadi 107.735, melampaui rata-rata tujuh hari. Rawat inap naik untuk hari kesembilan berturut-turut menjadi 3.247, naik 3,1 persen dari hari sebelumnya. Pada hari Sabtu, negara telah melaporkan 2.165 kematian, kenaikan 1,2 persen dari hari sebelumnya.

[AS]

 

https://www.youtube.com/watch?v=ZXSJIm6wlOQ

 

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru