Rilis Data Amerika Serikat Pengaruhi Pergerakan IHSG
digtara.com – Rilis data Amerika Serikat dan perkembangan pertemuan FOMC jadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini di pasar spot.
Baca Juga:
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Selasa (5/5). IHSG menguat 24,65 poin atau 0,54% ke level 4.630.
Penguatan hari ini didorong oleh sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung yang terkerek 2,19%.
Disusul sektor industri barang konsumer yang menguat 1,82% dan sektor agrikultur yang bertumbuh 1,08%.
Di sisi lain, sektor industri dasar dan kimia menjadi pemberat dengan koreksi hingga 0,51%. Sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi juga melemah 0,09%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai penguatan kemarin didorong oleh mayoritas bursa global yang bergerak menghijau.
Selain itu, komoditas minyak yang masih menguat menjadi sentimen positif bagi pasar.
Adapun sentimen tersebut mampu mengerek IHSG di sesi II perdagangan. Sebelumnya di sesi I,
IHSG sempat tertekan karena pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2020 yang bertumbuh 2,97%.
Pengumuman data ini menjadi pemberat karena konsensus berekspektasi pertumbuhan mencapai 4,04%.
Untuk Rabu (6/5), Herditya memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung menguat terbatas. “Dengan level support 4.570 dan level resistance di 4.660,” jelas Herditya
Penguatan ini masih didorong oleh sentimen harga minyak dunia yang diprediksi masih menguat.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat penguatan yang terjadi hari ini dipicu data PDB kuartal I Indonesia yang masih positif jika dibandingkan dengan negara-negara G7 lainnya.
Dimana selain itu, Chris melihat ekspektasi pasar sebenarnya jauh di bawah data yang dirilis. Sehingga, dengan hasil PDB masih positif itu, pasar sudah ter-price in dengan data yang dirilis.
Chris memproyeksikan penguatan ini masih akan berlanjut pada perdagangan Rabu (6/5).
“Kemungkinan dapat melanjutkan penguatan, range 4.560 hingga 4.680,” kata Chris ketika.
Asal tahu saja, Amerika Serikat akan merilis neraca perdagangan Maret, data markit composite PMI April, serta Markit service PMI April.[kontan]