Sempat Anjlok di Bawah Level 6000, IHSG Akhirnya Ditutup di Level 6.038

digtara.com | MEDAN – Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jebol di bawah level 6000 pada perdagangan hari ini. Namun IHSG kembali menguat hingga akhirnya ditutup turun 16 poin atau turun 0,279% dilevel 6.038.
Baca Juga:
Analis Pasar Modal, Gunawan Benjamin menyebutkan, semakin terpuruk IHSG seiring dengan minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Ini membuat para investor menahan diri. Sentimen pelemahan IHSG ini diprediksi masih akan berlanjut hingga adanya data pendukung pergerakan ekonomi dalam negeri.
Jika dibandingkan dengan situasi di bursa saham Global hari ini, Â pergerakan IHSG masih lebih baik dimana Indeks saham di bursa Global tertekan jauh dibawah IHSG. Indeks Dow Jones melemah 1,86%, Nasdaq tertekan 1,56%, Indeks Kospi jatuh 2,43%, Shanghai melemah 0,92%, Nikkei turun 1,98% dan STI turun 0,6%.
“Pelemahan mayoritas saham secara menyeluruh ini disebabkan oleh keniakan tarif impor barang dari Eropa ke AS. Senilai $7,5 miliar serta adanya penurunan data ekonomi yang terjadi disejumlah negara,â€sebut Gunawan, Kamis (3/10/2019).
Adanya kenaikan impor AS ke Eropa meningkatkan kekhawatiran bagi investor adanya keberlangsungan perang dagang negara tersebut serta perluasan perang dagang AS dengan China sehingga aksi jual saham tidak dapat terhindarkan.
“Untuk sementara waktu, Investor asing beralih memburuh safe heaven emas karena dianggap lebih aman dibandingkan pasar saham,â€tandasnya.
Berbeda dengan saham, nilai tukar Rupiah kini kembali berhasil menguat 0,2% di kisaran level Rp 14.165 terhadap dólar AS. Penguatan nilai tukar Rupiah seiring dengan aliran permintaan Rupiah yang meningkat ditengah penyesuaian regulasi yang dilakukan oleh BI.
Untuk menjaga kepercayaan investor dan meningkatkan keamanan bertransaksi BI mensyaratkan lembaga yang ingin bergabung dalam sentralisasi kliring dan penjaminan transaksi derivatif (central counterparty/CCP), suku bunga dan nilai tukar memiliki modal minimum Rp 400 miliar dan berlaku efektif pada 1 Juni 2020.
“Selain itu, pimpinan calon lembaga CCP juga akan diuji kelayakan dan kepatuhannya oleh BI hal ini sejalan dengan visi BI kedepannya CCP dapat terkualisasi dan Go International,â€tandas Gunawan.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
