Saat Lebaran 47 Ribu Wisatawan Kunjungi Danau Toba

Digtara.com | MEDAN – Berdasarkkan data Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mencatat selama libur Lebaran 2019 sebanyak 47.000 wisatawan lokal maupun mancanegara mengunjungi Danau Toba.

Baca Juga:

• Malaysia Terbanyak, Kunjungan Wisman ke Sumut Naik Drastis di September 2024
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Menurut Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo, mengatakan selama periode 1-9 Juni 2019 total ada 47.004 wisatawan yang datang ke Danau Toba dengan rincian wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 46.379 orang dan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 625 orang.

“Tentunya jumlah tersebut sangat fantastis. Semoga bisa jadi semangat geliat pariwisata di Danau Toba untuk terus mengembangkan potensinya,” kata Arie.

Menurut Arie, pariwisata di Danau Toba terus berkembang. Didukung juga dengan berbagai infrastruktur yang ada serta kemudahan akses penyebrangan ke Pulau Samosir yang berjuluk ‘Negeri Indah Kepingan Surga’.

“Tentunya kita apresiasi kerjasama dari berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Pemprov Sumut, Pemkab di kawasan Danau Toba, Basarnas, kepolisian dan pihak terkait lainnya,” sambung Arie.

Sebelumnya tim dari Kementerian Perhubungan juga mencatat arus penyeberangan kapal di Danau Toba semakin membaik. Selama libur Lebaran, arus penyeberangan tergolong lancar.

Staf Ahli Menhub Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi selaku ketua tim pemantauan transportasi penyeberangan di Danau Toba, Umar Aris, menuturkan hari Minggu (9/6) kemarin Pelabuhan Simanindo, Samosir, melayani 17 trip penyeberangan ke daratan Sumatera.

Kemudian dari Pelabuhan Ambarita melayani 5 trip penyeberangan dari pagi hingga pukul 20.10 WIB. Sementara dari Pelabuhan Tomok melayani 9 trip dari pagi hingga pukul 20.45 WIB.

“Kami juga melakukan pengawasan untuk memastikan manifest penumpang agar tidak melebihi kapasitas yang ditentukan, mengecek kelengkapan surat atau buku nakhoda dan awak kapal, serta memastikan adanya alat-alat keselamatan seperti pelampung,” tuturnya.

“Selain itu juga memastikan operator kapal telah mematuhi aturan untuk tidak berlayar jika cuaca buruk atau tidak bersahabat,” tambahnya.[ana]