Hari Ini, IHSG Berpotensi Menguat

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (13/12). Penguatan IHSG masih didukung dominasi sentimen eksternal.

Baca Juga:

• IHSG Diproyeksi Masih Tertekan, Ini Rekomendasi Saham Pilihan untuk Senin 20 Oktober 2025
• IHSG Runtuh 4,14% dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Menguap Rp814 Triliun
• IHSG Hari Ini dan Rekomendasi Saham Pilihan 16 Oktober 2025

Berdasarkan data RTI, indeks Rabu (12/12) ditutup menguat 0,64% ke level 6,115,57. Penguatan ini masih disertai aksi net sell Rp 849,05 miliar dari investor asing di seluruh pasar.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, IHSG Kamis (13/12) masih akan diwarnai dua sentimen baik dari global maupun eksternal. Dari eksternal, sentimen data perekonomian global dan masih crude oil jadi penggerak pasar modal. Sedangkan dari domestik, aksi beli dari domestik diperkirakan masih akan berlanjut.

“Sentimen eksternal masih menjanjikan, sehingga market bakal didominasi dari luar,” kata Aditya.

Untuk itu, indeks Kamis (13/12) diyakini menguat di level support 6.070 dan kisaran resistance 6.150. Adapun rekomendasi saham besok dari Semesta Indovest Sekuritas adalah SCMA, PTBA, JSMR, INTP, HMSP, INKP, SMRA dan ANTM.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan pun optimistis IHSG bakal lanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Sentimen terbesar yang bakal mendominasi gerak indeks diperkirakan datang dari sentimen domestik.

“Sentimen domestik yakni window dressing paling kuat dan akan mendominasi perdagangan bursa,” jelas Alfred kepada Kontan Rabu (12/12).

Di sisi lain, dari sentimen eksternal pasar regional Asia pada perdagangan Kamis (13/12) diperkirakan akan naik. Hal ini didukung pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) yang berpotensi teknikal rebound hingga beberapa pekan ke depan.

Alfred memperkirakan, IHSG akan melanjutkan penguatan dengan suppport 6.064 dan resistance di 6.160. Adapun saham yang menarik dilirik menurut Alfred adalah saham-saham yang sudah cukup dalam terkoreksi seperti TLKM, BMRI, BBNI dan saham BUMN kontruksi.[kontan]