Efek Pandemi, Hotel Berbintang di Medan Dijual di OLX

digtara.com – Sejumlah hotel di Kota Medan, Sumatera Utara banyak dijual di situs jual beli online yang biasa menjual barang bekas, OLX. Disini, hotel kelas melati hingga bintang 4 dijual secara langsung maupun melalui broker.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Penelusuran digtara.com di marketplace OLX, Jumat (5/2/2021), banyak hotel kelas melati hingga bintang 3 yang dijual dari kisaran harga Rp3,7 Miliar hingga 65 miliar. Ada juga satu unit hotel bintang 4 yang ditawarkan dengan mencantumkan harga yang disamarkan.

Dalam postingan di OLX, broker dengan username medanhouse.com (Agen Property) menjual sebuah Hotel Bintang 4 yang terletak di Kelurahan Sudi Rejo I, Kota Medan, Sumatera Utara. Meski tak menyebut nama hotel, namun kuat dugaan kalau hotel dimaksud adalah Grand Antares.

Hotel tersebut terdiri dari 7 lantai dengan 300 kamar tidur. Berdiri di atas tanah 8.000 m2 dengan luas bangunan 20.000 m2. Hotel dilengkapi dengan Hall/Mitting Room dan ruang kantor yang disewakan.

Terlepas dari benar atau tidak, hotel yang namanya disamarkan itu, dibanderol Rp999.999.999. Harga tersebut tampaknya bukan harga sebenarnya.

Hotel Sukma yang letaknya strategis di dekat Masjid Raya Medan, juga masuk dalam daftar jual. Harganya Rp18,5 Miliar. Kemudian Hotel Labana Inn, Jalan Abdullah Lubis Rp45 Miliar. Hotel Lida di Jalan Gatot Subroto dengan grade Melati 2, membuka dua iklan. Yang satu buka harga Rp35 Miliar, satu lagi dibanderol Rp40 miliar.

Hotel Syariah (Grand Jamee) di Jalan Ringroad Medan juga dilego di OLX. Hotel bintang 3 itu dibanderol Rp65 Miliar. Hotel berlantai 5 itu memiliki 105 unit kamar, 2 hall, restoran, loby, lift, cafe, kitchen, kantor, parkir, genset dan suporting lengkap.

Pada akun lainnya di OLX, hotel tersebut dibanderol lebih murah Rp64 miliar.

Hotel Tamara di kawasan Jalan SM Raja Gg Pagaruyung dibanderol dengan Rp3,7 miliar. Meski masuk ke dalam gang dan hotelnya sudah lawas, namun lokasinya sangat strategis. Dekat dekat Massjid Raya Al Mashun, salah satu mesjid bersejarah di Medan dan tepat di belakang Yuki Simpang Raya.

Hotel bertarif murah ini tampaknya terdiri dari ruko dua lantai dengan 20 kamar tidur dan 22 kamar mandi. Tapi butuh renovasi disana-sini bila ingin meningkatkan kualitas hotel ini.

Di kisaran harga Rp 5,5 miliar (belum nego), ada hotel Oyo di Jalan Pare Medan juga memiliki 20 kamar. Hotel ini sih sudah tampil lebih baik dari Hotel Tamara dan bangunan juga baru dan modern.

Ada juga Hotel Puri di Jalan Puri Medan yang menyediakan 20 kamar, dilego dengan harga Rp6 Miliar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun digtara.com, penjualan hotel-hotel tersebut terkait dengan melemahnya kondisi ekonomi akibat Covid-19. Jumlah wisatawan domestik menurun drastis apalagi wisatawan asing yang hampir tidak ada lagi yang berkunjung ke Medan.

Bila sebelum pandemi rata-rata ocupasi hotel mencapai 80 persen, setelah setahun pandemi berjalan menurun drastis hinga 10 persen.
Ini berarti, jumlah pengunjung atau masyarakat yang menginap di hotel itu tidak banyak.

Akibatnya, pemasukan perusahaan anjlok. Sementara, perusahaan masih harus membayar biaya operasional setiap bulan, seperti gaji karyawan hingga perawatan.