Tanpa Dukungan Gubernur Sumut, KPOTI Tetap Gelar Pekan Kebudayaan Daerah

digtara.com – Meski tanpa dukungan dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) tingkat provinsi resmi digelar. Gelar Pekan Kebudayaan Daerah
Baca Juga:
Helatan PKD merupakan rangkaian PKN sebagai agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Agenda ini sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.
Namun parahnya, Pemprov Sumut tidak menyelenggarakan PKD tanpa alasan yang jelas. Yang melaksanakan PKD tingkat Sumut justru adalah Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI).
“Pada hari ini Sabtu 10 Oktober 2020 PKD tingkat Provinsi Sumatera Utara resmi kita buka,” tegas Ketua KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap dalam sambutan Pembukaan PKD Sumut, Sabtu (10/10/2020) di Jalan Sering, Medan Tembung.
Baca: Melihat Keseruan KPOTI Menghibur Anak Korban Erupsi Sinabung Dengan Permainan Tradisional
Tak Didukung Pemprov Sumut
Diungkapkannya, pelaksanaan PKD ini tidak mendapat dukungan apapun dari Pemprov Sumut, khususnya Gubernur Sumut.
“Kita sudah membuka diri menyurati gubernur untuk beraudiensi membicarakan pentingnya PKD ini. Namun tak direspon. Bahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya sekadar lips service tanpa membantu kegiatan pemajuan kebudayaan ini,” tegas Agustin.
Sebagai agenda rutin nasional, sambung Agustin, seharusnya Gubsu Edy Rahmayadi peka terhadap upaya pemajuan kebudayaan daerah khususnya Sumatera Utara.
“Katanya mau bermartabat, kok memajukan kebudayaan dan olahraga tradisional saja nggak respon. Kami jadi pesimis Gubsu mampu mewujudkan Sumut Bermartabat,” kata Agustin.
Upaya memajukan kebudayaan bisa dilakukan dengan pelestarian permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Pada PKD tahun ini, KPOTI menghelat sejumlah kompetisi permainan rakyat dan olahraga tradisional tingkat Sumut. Di antaranya egrang, bakiak, kreasi bolak-balik balok dan congklak.
“Namun karena masih pandemi, kita lombakan secara virtual. Kecuali permainan congklak digelar dengan tatap muka langsung. Kita tetap mematuhi protokol kesehatan. Juara di masing-masing kategori akan berhak ikut di kompetisi nasional,” kata Agustin.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Tanpa Dukungan Gubernur Sumut, KPOTI Tetap Gelar Pekan Kebudayaan Daerah

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
