Sabtu, 27 September 2025

Eksistensi Duta Tanjak Kian Meroket

Hendra Mulya - Minggu, 22 Agustus 2021 09:15 WIB
Eksistensi Duta Tanjak Kian Meroket

digtara.com – Keberadaan Tanjak sebagai penutup kepala dalam adat suku Melayu atau hiasan kepala anak laki-laki Melayu eksistensinya terus kian meroket.

Baca Juga:

Di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat tepatnya di Dusun Balik Batu, Desa Muka Paya, ada salah satu rumah yang memproduksi Tanjak yang diberi merek Duta Tanjak.

Bahakan, Camat Hinai, Muhammad Nawawi terjun langsung untuk mempromosikan Duta Tanjak kepada masyarakat.

Baca: Meski Berusia Satu Abad, Rumah Adat Melayu Langkat Ini Masih Kokoh Berdiri

Menurut Nawawi, baik dari kalangan masyarakat hingga pejabat negara yang ada di Sumatera Utara, telah memakai Tanjak pada setiap aktivitas tertentu mereka.

“Melalui kedekatan personal maupun kelembagaan, Duta Tanjak telah dikenalkan langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Pangdam I BB, Kapoldasu, beberapa Walikota & Bupati di Sumut, Pejabat TNI dan POLRI dan yang teraktual, saat acara Ulang Tahun PAN, yang diselenggarakan oleh DPD PAN Kabupaten Langkat, dimana terlihat pengurus atau panitia kegiatan menggunakan Tanjak dalam kegiatannya,” ucap Nawawi, Minggu (22/8/2021).

Baca: Diduga Hilangkan Ornamen Melayu di Tugu Selamat Datang, Ini Penjelasan Pemkab Langkat

Pakaian Bangsawan di Masa Lampau

Lebih lanjut Nawawi menjelaskan, Tanjak yang disebut juga Destar/mahkota kain/ikat-ikat/tengkolok adalah salah satu perlengkapan pakaian di Melayu yang dipakai oleh bangsawan dan tokoh masyarakat di masa lalu.

Bukti keberadaan tanjak bisa dilihat di beberapa sketsa atau lukisan Perang Palembang (1819-1821), peristiwa 4 Syawal/pengasingan SMB II (3 Juli 1821), Perang Jati (Lahat) tahun 1840-an, Perang Gunung Merakso (Lintang) tahun 1845, Perang Mutir Alam (Besemah) tahun 1860, dan beberapa sketsa yang lain.

Tanjak yang hampir punah di Bumi Langkat Berseri kini marak kembali salah satunya adalah karena hadirnya Duta Tanjak dan beberapa tokoh Tanjak lain di Kabupaten Langkat.

“Hari ini Tanjak sudah kembali menjadi ciri khas Langkat, sudah banyak kegiatan yang menjadikan Tanjak sebagai ciri khas di Langkat, bahkan para pelajar dan mahasiswa yang melakukan kegiatan pertukaran pelajar atau mahasiswa juga sudah menjadikan Tanjak sebagai cenderamata. Tanjak juga dikenakan terutama saat acara penting dan acara adat,” ujar Nawawi.

“Dari filosofinya, Tanjak berasal dari bahasa Melayu, yaitu tanjak atau nanjak yang berarti naik/menjulang ke tempat yang tinggi dan ini juga menjadi doa agar masyarakat Langkat menjadi lebih maju dan sejahtera sebagaimana Visi Misi Bupati Langkat dan Wakil Bupati Langkat Bapak Terbit Rencana PA dan Bapak H.Syah Afandin. SH,” tambah Nawawi.

Baca: Peringati Sumpah Pemuda, Salman: Kita Ingin Pemuda Medan Bernuansa Melayu Deli

Dari beberapa sumber yang didapat, lanjuy Nawawi, Tanjak yang terbuat dari kain songket dahulunya hanya dipakai oleh para Priai atau pangeran atau bangsawan yang mempunyai jabatan tertentu.

“Sedikitnya ada beberapa jenis tanjak Melayu, antara lain Takur Tukang Besi, Mahkota Alam, Ayam Patah Kepak, Nahkoda Trong, Lang Melayang, Lang Menyongsong Angin, Dendam Tak Sudah, Balung Ayam, dan Cogan Daun Kopi,” pungkasnya.

“Ada juga Pucuk Pisang, Mumbang Belah Dua, Sarang Kerangga, Ayam Patah Kepak, dan Kacang Dua Helai Daun. Selain itu, ada jenis Sekelongsang Bunga, Belalai Gajah, Setanjak Balung Raja, Ketam Budu, Solok Timba, Pari Mudek, dan Buana,” paparnya.

Dikatakan Nawawi, salah satu jenis Tanjak yang sering dan diminati untuk digunakan adalah Mahkota Alam.

”Yang pasti jangan mengaku anak Langkat bila tak punya Tanjak” ujar Nawawi sambil tersenyum.

https://www.youtube.com/watch?v=NSwXic8xEkw

Eksistensi Duta Tanjak Kian Meroket

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Hendra Mulya
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru