Selasa, 14 Oktober 2025

Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Pernyataan sikap PWNU Jateng
Ahsan Fauzi - Selasa, 14 Oktober 2025 18:14 WIB
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren
Humas PWNU Jateng
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh saat acara Khotmil Qur'an dan Doa Bersama Kick Off HSN 2025 PWNU Jateng di Halaman PWNU Jawa Tengah
digtara.com -Tayangan program Expose Uncensored di Trans7 pada Senin (13/10/2025) yang menampilkan konten tentang pesantren menuai kecaman luas dari kalangan kiai, santri, dan masyarakat pesantren. Tayangan tersebut dinilai mengandung narasi yang mendiskreditkan lembaga pesantren serta berpotensi menimbulkan keresahan publik.

Merespon hal itu, Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh menyampaikan pernyataan sikap resmi dan menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa (14/10/2025).

Baca Juga:

Dalam pernyataannya, PWNU Jateng menegaskan empat poin penting:

1. Mendukung PBNU

Mendukung sikap tegas Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atas pemberitaan Trans7 dalam program Expose Uncensored yang dinilai mencoreng martabat pesantren.

2. Mendesak Negara Bertindak Tegas

Mendesak lembaga negara seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers untuk menegakkan kode etik jurnalistik dan memastikan lembaga penyiaran tidak lagi menayangkan konten yang menyesatkan atau merugikan pesantren. PWNU menilai tayangan tersebut menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap etika penyiaran.

3. Seruan kepada Media Massa

Mengimbau seluruh media, baik televisi, cetak, maupun daring, agar kembali menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta mempertimbangkan dampak sosial dari setiap pemberitaan, khususnya yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

4. Ajakan kepada Warga NU

Mengajak Nahdliyin, kiai, santri, dan pengelola pesantren untuk tetap solid, merapatkan barisan, serta mewaspadai upaya-upaya yang dapat melemahkan atau memecah belah Nahdlatul Ulama.

Kiai Ubed menegaskan, bahwa pesantren adalah benteng moral dan pendidikan bangsa yang harus dihormati, bukan dijadikan objek sensasi media.

"Tayangan yang tidak proporsional terhadap pesantren dapat memicu kesalahpahaman publik dan merusak harmoni sosial," pungkasnya. (San).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tanyangan Trans7 Dinilai Lecehkan Dunia Pesantren, Agus TR Serukan Boikot dan Minta Tabayyun

Tanyangan Trans7 Dinilai Lecehkan Dunia Pesantren, Agus TR Serukan Boikot dan Minta Tabayyun

Anggota FPKB DPRD Jateng Musyaffa: Stop! Framing Negatif Terhadap Pesantren

Anggota FPKB DPRD Jateng Musyaffa: Stop! Framing Negatif Terhadap Pesantren

Pekan Madaris NU Pertama Kali di Indonesia Resmi Digelar, Gus Yasin Apresiasi Syiar Madrasah Diniyah di Jateng

Pekan Madaris NU Pertama Kali di Indonesia Resmi Digelar, Gus Yasin Apresiasi Syiar Madrasah Diniyah di Jateng

Ketua FPKB DPRD Jateng: Tragedi Pesantren Ambruk Jangan Terulang, Negara Harus Hadir Perkuat Pondok Pesantren

Ketua FPKB DPRD Jateng: Tragedi Pesantren Ambruk Jangan Terulang, Negara Harus Hadir Perkuat Pondok Pesantren

Kemenag Akan Luncurkan Ditjen Pesantren. Sarif Abdillah: Kehadiran Ditjen Pesantren Akan Memperkuat Ekosistem Pendidikan Islam di Indonesia

Kemenag Akan Luncurkan Ditjen Pesantren. Sarif Abdillah: Kehadiran Ditjen Pesantren Akan Memperkuat Ekosistem Pendidikan Islam di Indonesia

Santri Jateng Siap Ukir Prestasi di MQK Nasional, Taj Yasin: MQK Ajang Pengenalan Literasi Kitab-kitab Klasik Berbahasa Arab

Santri Jateng Siap Ukir Prestasi di MQK Nasional, Taj Yasin: MQK Ajang Pengenalan Literasi Kitab-kitab Klasik Berbahasa Arab

Komentar
Berita Terbaru