Petugas PPIH Embarkasi Solo membawa jenazah ke dalam mobil ambulan untuk dibawa pulang ke Sragen
digtara.com -Suasana haru menyelimuti Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (30/6/2025) pagi. Di tengah rasa syukur dan bahagia yang menyelimuti kedatangan jemaah Kloter SOC 60 yang baru saja tiba dari Tanah Suci. kabar duka datang menyentak: Hj. Arti Hapsari (44), jemaah asal Kabupaten Sragen, wafat sesaat setelah tiba di Tanah Air.
Arti Hapsari menunaikan ibadah haji bersama sang suami, Muhammad Tsamrudin, berangkat pada 20 Mei dan dijadwalkan pulang pada 30 Juni 2025. Selama di Tanah Suci, almarhumah menjalani seluruh rangkaian ibadah dengan lancar dan dalam kondisi sehat.
Namun takdir berkata lain. Sesaat setelah pesawat yang mengangkut jemaah kloter SOC 60 mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo, Arti sempat ke toilet. Ketika kembali ke tempat duduk, ia mengeluh sesak napas dan lemas. Sang suami segera melapor kepada pramugari, yang lantas memanggil tim medis Embarkasi Solo yang bersiaga di bandara.
"Saat dicek di pesawat, kondisinya masih cukup baik. Saturasi oksigen bahkan 98%," ujar dr. Migunani dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah usai memeriksa Arti
Arti segera dibawa menuju Asrama Haji Donohudan, Namun di perjalanan kondisi Arti memburuk. Setibanya di klinik embarkasi, tim medis melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan pemberian obat melalui infus. Setelah 30 menit penanganan intensif, Arti dinyatakan wafat pada pukul 08.10 WIB.
"Kami mencatat adanya riwayat hipertensi dari sistem Siskohatkes. Ada kemungkinan hipertensi yang tidak terkontrol, ditambah faktor obesitas dan aterosklerosis, menjadi pemicu sindrom koroner akut yang dialami almarhumah," jelas dr. Migunani.
Muhammad Tsamrudin, sang suami, mengakui bahwa dirinya tidak yakin apakah istrinya rutin meminum obat hipertensinya selama di Tanah Suci.
Dalam suasana duka yang mendalam, Wakil Sekretaris II PPIH Embarkasi Solo, Saiful Anwar, secara simbolis menyerahkan jenazah kepada suami almarhumah untuk dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.
"Mewakili Bapak Menteri Agama dan seluruh jajaran PPIH Embarkasi Solo, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Hj. Arti Hapsari. Semoga husnul khatimah dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah," ucap Saiful.
Sebagai bentuk perlindungan, kata Saiful, pemerintah melalui sistem asuransi haji regular memberikan manfaat santunan kepada jemaah yang wafat dalam pelaksanaan haji.
"Keluarga almarhumah berhak menerima manfaat asuransi senilai Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) Embarkasi Solo, sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Saiful.
Saiful menambahkan, kisah Arti Hapsari adalah gambaran kesempurnaan pengabdian, menyelesaikan ibadah haji bersama pasangan, lalu dijemput oleh takdir di negeri sendiri, dengan hati yang bersih setelah bersujud di hadapan Allah.
"Selamat jalan, Ibu Hj. Arti Hapsari. Semoga engkau tergolong syuhada dan mendapat tempat terindah di sisi-Nya," tutupnya. (San).