Langkah Iman Paijan: Dari Buruh Bangunan Jadi Marbot Masjid

digtara.com -Beribu debu kian menghampiri sudut Masjid Al-Jihad di jalan Abdullah Lubis, Medan.
Baca Juga:
Di antara senyapnya masjid sebelum azan, lebih dulu hadir ia yang setia membersihkan sela tempat suci.
Tersebutlah Paijan yang berusia 52 tahun, seorang marbotMasjid Al-Jihad yang telah mengabdi selama enam tahun.
Sebelum menjadi marbot, Paijan adalah tukang bangunan. Hidupnya keras, penuh debu dan suara bising proyek.
Namun seiring waktu, langkah kakinya sering membawanya ke masjid.
Awalnya hanya sekadar salat dan mengunjungi masjid ini, sampai akhirnya dipercaya untuk menjadi marbot tetap.
Tidak menilik dari profesinya saat ini, namun hal ini sangat menarik dengan pernyataannya.
"Dulu hidup saya amburadul, salat tidak tentu. Sekarang, hati saya lebih damai. Mungkin karena lebih dekat sama Allah," ujarnya.
Pekerjaannya sebagai marbot bukanlah tanpa tantangan.
Paijan mengaku sering merasa jengkel saat jamaah mengeluh soal kebersihan masjid, padahal sebagian dari mereka justru ikut mengotori.
"Kadang sedikit jengkel, mereka datang mengotori dan banyak yang komplain," katanya pelan.
Walau begitu, ia tetap sabar. Bukan karena takut dimarahi, tapi karena ia tahu, menjaga rumah Allah adalah tugas mulia.
Selain menjadi marbot, Paijan juga bertani dan berladang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Dari masjid memang nggak cukup, tapi saya cari tambahan di ladang. Anak-anak saya juga sudah menikah, jadi sekarang saya fokus jaga masjid," ujarnya lagi.
Harapannya sederhana hanya ingin terus mengabdi di masjid sampai akhir hayat.
"Kalau nggak ada kesalahan, saya mau selamanya di sini," tegasnya mantap.
Pesannya sangat sederhana, agar para jamaah masjid lebih sadar diri lebih baik lagi dan berhenti untuk mengotori masjid.
Tidak semua orang diberi kesempatan menemukan ketenangan dalam pekerjaan.
Baginya, menjadi marbot bukan sekadar tugas, tapi cara Tuhan memeluk jiwanya yang dulu hilang arah tak karuan.
Penulis: Nurtia Asty Rahman, Mahasiswi Ilmu Komunikasi,Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Las Tak Sekadar Besi, Tapi Juga Harapan

Harapan dari Atas Becak: Sekolah dan Rumah Sakit Gratis

Di Balik Peluit Kecil, Ada Tekanan Besar

Dua Buruh Bangunan di Labuan Bajo Ditangkap Polisi karena Curi Kabel Tembaga

Buruh Bangunan di Kota Kupang Ditemukan Meninggal di Kamar Kost
