Senin, 13 Oktober 2025

Gawat, Jurnalis Diintimidasi saat Meliput Kasus Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Humas Polri: Buat Laporan Saja

- Kamis, 14 Juli 2022 14:05 WIB
Gawat, Jurnalis Diintimidasi saat Meliput Kasus Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Humas Polri: Buat Laporan Saja

digtara.com – Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo berjanji akan mengusut tindakan intimidasi terhadap dua orang jurnalis saat sedang meliput kasus penembakan di kawasan rumah Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga:

Kedua jurnalis diintimidasi tiga orang berambut cepak dan berbadan tegap.

“Nanti akan diusut, dan coba saya tanyakan juga ke Kapolres Jakarta Selatan,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).

Namun saat dikonfirmasi apakah ketiga pelaku merupakan anggota Polri, Dedi berdalih enggan berandai-andai.

Dia justru meminta korban untuk melaporkan kejadian ini secara resmi ke pihak kepolisian.

“Ojo mengandai-andai kalau belum jelas. Biar buat laporan aja ke Polres Jakarta Selatan, biar jelas sekalian,” katanya.

Tindakan intimidasi itu dialami dua jurnalis yang berasal dari CNN Indonesia dan 20 Detik, siang tadi. Keduanya saat itu sedang meliput kasus penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo, siang tadi.

Korban diminta tiga pria misterius agar menghapus foto dan video hasil peliputan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Tiga pria itu mempunyai perawakan tegap dan berambut cepak.

Kejadian bermula saat kedua jurnalis itu hendak melakukan wawancara di kediaman Seno Sukarto.

Purnawirawan jenderal bintang dua itu merupakan ketua RT di kompleks tersebut yang sempat diwawancara pada kemarin hari.

“Awalnya saya jalan-jalan keliling komplek, terus ke rumah ketua RT mau wawancara. Sempat diterima sama ibu RT, intinya bilang Pak RT tidak mau ngomong karena kemarin sudah,” kata jurnalis 20 Detik yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi, Kamis malam.

Lantas, jurnalis 20 Detik bersama jurnalis CNN Indonesia itu mencari opsi lain dengan mewawancarai tukang sapu di kompleks tersebut. Mereka berdua hendak bertanya soal gambaran peristiwa pada Jumat (8/7/2022) lalu.

“Ketemu lah Pak Asep di pertigaan tuh di pinggir jalan. Oh iya saya Pak Asep, oh ya udah. Sambil wawancara tuh sempat ada orang nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya udah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam,” ucapnya.

Jurnalis CNN Indonesia yang dihubungi terpisah turut membenarkan hal tersebut. Kata dia, saat proses wawancara berlangsung ada tiga OTK datang menghampiri.

Perawakan tiga OTK itu tegap dan berambut cepak. Ketiganya lantas menghentikan proses wawancara dan merampas ponsel genggam dan menghapus foto hingga video.

“Tinggi kira-kira 170 cm, rambut cepak pakai kaos hitam. Tiba-tiba samperin kami dan menghapus foto dan video,” ujar sang jurnalis CNN yang enggan disebut namanya.

Dia juga menyebut, ketiga OTK itu memperingati jurnalis untuk tidak meliput lagi di sekitar lokasi. Satu dari tiga OTK itu berkata kalau jurnalis sudah terlalu jauh dalam melalukan peliputan.

“Kalau masih di sana [rumah Ferdy Sambo] enggak apa-apa. Tapi kalau ke sini sudah terlalu jauh.” (suara.com)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru