H Imran Sah Ritonga Kunjungi Nenek Miskin yang Asuh Tiga Cucu Yatim Piatu di Madina

digtara.com – Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, H Imran Sah Ritonga Ritonga Eng SHI, mengunjungi rumah nenek Ana Nasution (72) bersama tiga cucu yang yatim piatu di Kelurahan Longat, Kabupaten Mandailing Natal.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kedatangan H Imran Sah Ritonga guna bersilaturrahmi dan memberikan bantuan dan dukungan moril kepada keluarga Nenek Ana, Selasa (21/6/2022).

Imran Sah mengungkapkan di hadapan Nenek Ana Nasution dan ketiga cucunya berharap agar tetap tegar dan bersabar atas kondisinya.

“Insya Allah di balik ujian ini pasti ada kebaikan, karena Allah tidak membebani seseorang di luar kemempuannya. Mendengar kabar ini, saya juga merasa bahagian dari keluarga berhadir disini meski dari Kota Padangsidimpuan ” Kata H. Imran Salah satu politisi PPP.

Selain bersilaturahmi, Anggota dewan ini juga memberikan bantuan sembako berupa kebutuhan sehari-hari dan sedikit uang untuk masak dan jajan sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Nenek Ana Nasution mengungkapkan dihadapan terimaksihnya kepada Imran Sah Ritonga atas kepeduliannya.

“Terimakasih nak, sudah datang kemari jauh-jauh. Dan beras dan lauk yang kalian berikan ini akan saya masak sebagai makanan kami, ” ucap Nenek Ana Nasution sembari mengusap pipinya yang sudah keriput.

Sebelumnya diberitakan, nenek bernama Ana Nasution (72), tinggal bersama dengan ketiga cucunya di rumah kecil yang tampak sederhana di Lorong Berut, Kelurahan Logat, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Nenek Ana menceritakan, setelah kedua orang tua cucunya meninggal dunia, ia harus membanting tulang demi menghidupi tiga cucu yang masih kecil.

“Menantu ibu dari anak l-anak ini meninggal dunia dua tahun yang lalu. Sebelas bulan setelah itu anak ku ayah dari ke tiga cucuku ini menyusul kemudian menghadap sang ilahi,” ujarnya kepada awak media.

Menjadi seorang petani diusia senja seperti nenek Ana tak banyak yang bisa ia lakukan.

Miris pendapatannya yang kecil membuat dirinya tidak mampu memenuhi kebutuhan makan serta kebutuhan perlengkapan sekolah ketiga cucunya. (amir hamzah)