Tokopedia Hadirkan Program Hyperlocal, Sumut Salah Satu Provinsi Tertinggi dalam Penjualan UMKM Digital

digtara.com – Tokopedia membuka program Hyperlocal untuk meningkatkan UMKM dan membawa dampak positif bagi Kota Medan dan Sumatera Utara.

Baca Juga:

• Resmi Diluncurkan: Creators Lab x Gen Matic Kolaborasi Kemenparekraf, TikTok Shop, dan Tokopedia
• Tokopedia dan TikTok Shop Catat Lonjakan Transaksi Berkat Kampanye Video dan Edukasi Belanja Aman
• Murah! Promo Ramadhan 2025: Dari Shopee, Alfamart hingga Tokopedia Selama Bulan Puasa

Program Hyperlocal ini seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Digitalisasi Pasar, Sekolah Kilat Seller, dan Tokopedia Nyam.

Di tahun 2021 ini ada lima kategori penjualan paling tinggi di Sumatera Utara dibandingkan tahun 2020.

“Kategori Makanan dan Minuman, Kesehatan, Rumah Tangga, Otomotif, dan Perawatan Diri, “kata Senior Lead Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Ivander Wijaya, Kamis (24/2/2022)

Ia menyatakan, dengan adanya program Hyperlocal ini, para pedagang UMKM tak perlu lagi pindah ke ibukota untuk menjadi pesaing, karena melalui program Tokopedia ia bisa bersaing melalui penjualan online hingga kancah nasional.

“UMKM lokal di Kota Medan seperti Coffeenatics, kini bisa punya kesempatan yang sama untuk terus bangkit dan bertumbuh. Jadi mereka tidak perlu lagi pindah ke Ibukota untuk menjadi juara,” ujar Ivander, saat melakukan virtual lokal media Briefing, mendorong UMKM di Sumut, kepada beberapa awak media di Sumut termasuk digtara.com.

Salah satu Owner Coffeenatics Harris Hartanto Tan mengatakan, bahwa dengan adanya Tokopedia ia sangat terbantu dalam penjualan kopi, melalui program yang di adakan oleh Tokopedia seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), Kumpulan Toko Pilihan (KTP) hingga kegiatan offline yang di-online-kan, seperti Jakarta Coffee Week 2020.

“Sepanjang 2021, peningkatan transaksi Coffeenatics mencapai 350% dibandingkan tahun 2020. Jangkauan kami pun semakin luas bahkan bisa sampai Papua,” ujar Harris.

Bahkan, Coffeenatics juga turut mendukung pelestarian habitat primata owa hitam atau siamang melalui penjualan kopi khas ‘Siamang Forest’.

Dengan meningkatnya penjualan biji kopi ia juga dapat meningkatkan pendapatan petani kopi lokal melalui program adopsi ladang yang telah dilaksanakan di beberapa wilayah, termasuk Aceh, Simalungun, Karo hingga Kintamani di Bali

“Bisa mendorong para petani kopi lokal menjadi semakin sejahtera agar bisa terus berkembang di negeri sendiri, ” harapnya. (mag-04)