Selasa, 04 November 2025

Sehari Bersama BKKBN di Labuhanbatu Selatan

Redaksi - Selasa, 19 Oktober 2021 17:38 WIB
Sehari Bersama BKKBN di Labuhanbatu Selatan

digtara.com – Minggu 17 Oktober 2021 telah diselenggarakan kegiatan sosialisasi prioritas pembangunan keluarga dalam pencegahan bahaya Stunting yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja.

Baca Juga:

Acara diselenggarakan di Dusun Sukajadi, Desa Tanjung Medan, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Provinsi Sumatera Utara, setelah sebelumnya di gelar kegiatan serupa di Kecamatan Kota Pinang dan di kecamatan Kampung Rakyat Tepatnya di Dusun Sukajadi.

Kegiatan tersebut digelar dengan narasumber dari Anggota Komisi IX DPR RI, Dr H Saleh Partaonan Daulay MAg MHum MA, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN RI, Safrina Salim.

Hadir pula Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Rabiatun Adawiyah.

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Safrina Salim menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ditekankan pada prioritas pembangunan keluarga dalam pencegahan stunting dan menekankan perlunya mencegah “stunting” (kekerdilan pada anak). Begitu juga masalah gizi kronis adalah melalui penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi calon pasangan, terutama generasi milenial.

“Stunting dapat dicegah dimulai dari masa remaja di mana seorang dapat mempersiapkan dan merencanakan masa depan dan kehidupan berkeluarga,” ujarnya dalam sambutan.

Melanjutkan sambutan dari BKKBN RI, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Rabiatun Adawiyah menambahkan bagi para remaja yang hendak membina rumah tangga hendaknya memperhatikan usia ideal yaitu calon pengantin, yaitu usia 21 bagi wanita dan usia 25 bagi pria.

Selain itu juga memperhatikan jarak kehamilan agar tidak menderita penyakit seperti anemia dan mencegah melahirkan anak yang stunting.

Diakhir sambutannya beliau menekankan keluarga kecil yang kuat dan tangguh akan melahirkan generasi yang tangguh pula.

Sementara itu, Dr H Saleh Partaonan Daulay MAg MHum MA yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut memaparkan mengenai kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara BKKBN dengan mitra dalam menjalankan peran bersama dalam Pembangunan Keluarga. Sehingga, dapat menghasilkan sinergi dan kolaborasi yang baik dalam menghasilkan program-program yang menyentuh ke masyarakat dalam menghasilkan generasi yang berkualitas.

Keluarga adalah tonggak utama menghasilkan generasi dengan jumlah ideal berkualitas, sehat, mandiri, untuk itu penting bagi keluarga untuk menjamin keluarganya dengan bertanggungjawab memiliki kemampuan mandiri dalam menghasilkan keluarga yang berkualitas.

Ketika seseorang akan memasuki gerbang pernikahan dan menjalani tahapan perkembangan keluarga tentu diperlukan kesiapan. Persiapan sebelum menikah menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam berkeluarga.

Memasuki jenjang pernikahan berarti calon pasangan harus siap dengan tugas dan peran baru dalam rumah tangga.

Setelah menikah maka seseorang harus menyesuaikan diri dengan pasangan. Tidak hanya karena harus berada di tempat tinggal yang sama, namun juga menyesuaikan fisik maupun non-fisik akan selalu mengiringi pasangan suami istri untuk mewujudkan tujuannya dalam kehidupan berkeluarga.

Penyesuaian terhadap peran dan tugas bagi pasangan khususnya di awal pernikahan tentu berpotensi menimbulkan masalah dan konflik pada pasangan.

Salah satu penyebab sulitnya menjalankan tugas baru adalah kurangnya kesiapan diri untuk menjalankan tugas tersebut.

Kesiapan menikah merupakan kesediaan individu untuk mempersiapkan diri membentuk suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga dan rumah tangga yang kekal dan diakui secara agama, hukum dan masyarakat.

Seorang laki-laki harus siap menjalani peran sebagai suami yang akan menjadi seorang ayah dan seorang perempuan harus siap menjadi istri yang tentunya akan menjadi seorang ibu.

Salah satu bentuk penyesuaian fungsi dan peran dari sepasang suami istri yang tidak mudah ialah dalam hal mengasuh anak.

Kehadiran buah hati seringkali menimbulkan masalah tersendiri dalam sebuah keluarga yang baru menikah terlebih ketika pasangan tersebut belum memiliki kesiapan menikah yang baik.

Pasangan harus memiliki cara yang disepakati bersama mengenai segala hal yang berhubungan dengan perencanaan yang berkaitan dengan cara pengasuhan anak.

Kesiapan menikah sangat penting untuk dipelajari karena hal ini merupakan dasar dalam membuat keputusan dengan siapa akan menikah, kapan harus menikah, kenapa harus menikah, perilaku penundaan pernikahan serta upaya meneruskan generasi.

Kegiatan yang juga dipandu oleh adik-adik dari Forum Generasi Berencana Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara ini digelar dengan meriah dengan pengenalan-pengenalan program generasi berencana dari BKKBN.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Komentar
Berita Terbaru