Jadi Presiden Tak Bisa Lagi, Duterte Maju Jadi Cawapres Filipina

digtara.com – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte akhirnya secara resmi mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden (Wapres) untuk pemilihan umum (pemilu) tahun 2022 mendatang.
Baca Juga:
Melansir Reuters, Kamis (9/9/2021), Duterte yang berusia 76 tahun, dilarang oleh Konstitusi Filipina untuk mencalonkan diri sebagai presiden periode kedua. Namun, ia masih berupaya untuk menduduki jabatan politis tertinggi dengan mencalonkan dirinya sebagai cawapres untuk Partai PDP-Laban yang menaungi dirinya.
Ketertarikan Duterte pada jabatan Wapres yang sebagian besar hanyalah jabatan seremonial belaka ini dikecam oleh rival politiknya. Para rival menyebut langkah Duterte sebagai upaya agar tetap berkuasa demi menghindari potensi tindakan hukum yang bisa menjeratnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Namun, Duterte menyebut keputusannya maju cawapres didorong oleh rasa cintanya kepada negara.
“Ini benar-benar karena saya ingin melihat kelanjutan upaya-upaya saya meskipun saya mungkin bukan yang memberikan arahan, saya mungkin bisa membantu,” ucap Duterte.
Balas dendam politik tergolong sering terjadi di Filipina dan sejumlah mantan pemimpin negara itu, yang kehilangan kekebalan jabatannya, telah diadili bahkan dijebloskan ke penjara setelah tidak lagi berkuasa.
Seorang jaksa pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, sedang berupaya menyelidiki Duterte terkait ribuan pembunuhan dalam kampanye ‘perang melawan narkoba’ selama masa kepemimpinannya.
Para pakar meyakini Duterte yang dikenal merangkul China dan meremehkan Amerika Serikat (AS) sekutu Filipina ini, bisa melakukan permainan demi menjaga dirinya tetap berkuasa melalui pengambilalihan presiden di bawah skenario jika penggantinya nanti mengundurkan diri.
Duterte diketahui mendorong Senator Filipina, Christopher ‘Bong’ Go, yang juga loyalis terdekatnya untuk menggantikan dirinya. Namun Go menolak pencalonan itu dengan menegaskan bahwa ‘hari dan pikirannya fokus melayani rakyat’.
Partai PDP-Laban menyatakan pihaknya ingin Go mengubah pikirannya. “Kami tahu dia kompeten dan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri,” ucap seorang pejabar senior partai, Melvin Matibag.
Di sisi lain, penolakan Go maju capres itu justru semakin membuka peluang bagi putri Duterte, Sara Duterte Carpio (43) untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Carpio yang menggantikan Duterte sebagai Wali Kota Davao dan bergabung dengan partai lainnya ini, memberikan pesan beragam soal pencalonannya.
Meskipun berbagai polling terbaru menempatkannya sebagai capres terdepan, Carpio menuturkan kepada Reuters pada awal tahun ini bahwa dirinya tidak tertarik maju capres. Namun pekan lalu, dia mengakui sejumlah politikus membujuknya untuk maju capres.
Kepada Reuters pada Rabu (8/9) waktu setempat, Carpio menjawab ‘No comment’ saat ditanya apakah akan maju capres. Duterte sebelumnya menyatakan akan mundur jika putrinya memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi presiden.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
