IRT di Malaka-NTT Ditemukan Meninggal dalam Kondisi Gantung Diri

digtara.com -Maria Magdalena Hoar, ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan meninggal dunia pada Selasa (10/6/2025) pagi.

Baca Juga:

• Diduga Jual Aset Perusahaan Secara Ilegal, PPMSU Desak Bupati Langkat Pecat Dirut PDAM Tirta Wampu
• Kabur Pasca Perkosa Anak Dibawah Umur, Pria Asal Malaka-NTT Ditangkap Polisi di Tempat Persembunyian
• Kurang Dari 24 Jam, Polres Malaka Bekuk Pelaku Persetubuhan Anak Dibawah Umur

Perempuan berusia 65 tahun, yang juga warga Dusun Uluklubuk, Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka ini ditemukan gantung diri menggunakan seutas tali nilon warna biru

Ujung tali diikatkan pada tiang kusen pintu rumah milik korban di Dusun Uluklubuk, Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka.

Korban pertama kali ditemukan suaminya Nikodemus Bria (85) pada Selasa pagi.

Nikodemus bangun tidur sekitar pukul 06.00 Wita dan keluar dari kamar tidur menuju ke ruang dapur.

Ia melihat korban (istrinya) sementara duduk sandar pintu.

Nikodemus sempat bertanya alasan korban duduk di pintu namun tidak ada respon dan jawaban dari korban.

Nikodemus mendekati korban dan melihat ada seutas tali terikat di leher korban dan ujung tali yang satunya diikat di kusen pintu.

Ia kaget lalu menangis. Kemudian ia pergi ke rumah tetangga Ambe Lal Uit menyampaikan kejadian tersebut.

Ambe bersama beberapa orang pergi ke rumah korban dan melihat korban sudah meninggal gantung diri.

Mereka menghubungi keluarga yang lainnya.

Nilkodemus mengaku kalau pada Senin (9/6/2025) malam, ia bersama korban sempat goreng jagung dan makan bersama.

Setelah itu, korban minta suaminya untuk masak jagung sisa sedangkan korban masuk kamar dan tidur.

Setelah jagung yang direbus itu masak sekitar pukul 22.00 WITA, Nikodemus masuk ke kamar menyampaikan kepada korban kalau jagung sudah masak.

Korban beralasan sudah mengantuk sehingga beralasan baru makan pada keesokan harinya.

Nikodemus pun masuk tidur di kamar yang lainnya. Ia mengaku selama ini keduanya tidak memiliki masalah rumah tangga sehingga ia tidak mengetahui alasan korban memilih gantung diri.

Selama ini Nikodemus dan korban tinggal bersama seorang cucu, Graselita Balok alias Sela.

Namun pada saat kejadian, Sela tidak berada di rumah karena malam sebelum kejadian cucu tersebut tidur di rumah keluarga di Weoe.

Sela sendiri dipelihara oleh Nikodemus dan korban sejak usia 6 bulan. Saat ini cucunya sudah tamat SMP dan mendaftar ke SMA.

Kepada polisi, Nikodemus menjelaskan bahwa pada Sabtu, 7 Juni 2025, kerabat mereka Mama Fouk bersama suaminya datang meminta kepada korban dan Nikodemus untuk membawa Sela tinggal di Weoe dan mendaftar sekolah di SMA Webriamata.

Kasat Reskrim Polrrs Malaka, Iptu Dominggus Duran mengaku kalau anggota Polsek Wewiku sudah ke lokasi kejadian.

"Polsek Wewiku Bersama unit Identifikasi Polres Malaka turun ke TKP untuk melakukan olah TKP dan mengantar korban ke RSUPP Betun untuk dilakukan pemeriksaan visum luar oleh dokter," ujarnya pada Selasa (10/6/2025) malam.

Keluarga menerima kejadian ini sebagai ajal korban dan pihak keluarga tidak mempermasalahkan hal ini.

Pihak keluarga korban hanya meminta untuk dilakukan visum luar dan menolak untuk dilakukan otopsi.

""pihak keluarga menerima kejadian sebagai ajal dan menjemput jenazah untuk diurus secara agama serta adat mereka sendiri," tandas mantan Kasat Reskrim Polres Nagekeo ini.

Hasil pemeriksaan luar oleh dokter dari RSUPP Betun bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen akibat lilitan tali yang terikat pada leher korban," tandas Kasat.