Diduga Sering Cekcok dengan Orangtua, Siswi SMA di Nagekeo Ditemukan Tewas Gantung Diri

digtara.com - ANd (17), warga Rate Ule, Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT ditemukan tewas gantung diri pada Rabu (8/1/2025).
Baca Juga:
- Siswa SMA di Rote Ndao Pilih Gantung Diri, Tunggakan Sekolah Belum Dibayar dan Belum Dibelikan Sepeda Motor
- Berkas P21, Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Ikan Danga-Nagekeo Dilimpahkan Polres Nagekeo ke Kejaksaan
- Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Wolowae-Nagekeo Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur
Korban yang juga siswi kelas III SMA ditemukan tergantung di dapur dengan menggunakan tali nilon warna biru pada palang bambu.
Korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, Marianus Go (14) saat pulang sekolah.
Hari itu korban tidak ke sekolah karena korban beralasan sakit sehingga tinggal seorang diri di rumah.
Kedua orang tua korban sedang ke sawah. Sementara adik korban ke sekolah.
Adik korban masih ke sawah pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 Wita mengantar air minum untuk orangtuanya.
Pulang dari sawah, adik korban ke sekolah dan masih menanyakan korban karena tidak ke sekolah. Korban beralasan sedang sakit.
Sekitar pukul 10.00 wita, adik korban pulang dari sekolah melihat pintu rumah depan tertutup tetapi tidak terkunci.
Adik korban langsung mendorong pintu dan memanggil nama korban dan ke kamar korban untuk mengecek namun tidak ada.
Ia ke dapur melalui pintu tengah dan melihat pintu tertutup namun tidak terkunci.
Begitu membuka pintu menuju dapur, ia kaget melihat korban tergantung dengan tali warna biru. Adik korban masih mengecek lebih dekat untuk memastikan kondisi korban.
Ia melihat mulut korban sudah berbusa sehingga langsung memanggil tetangga untuk membantu namun mereka tidak berani mendekat masuk ke dalam dapur tempat korban gantung diri.
Warga melaporkan ke Polsek Aesesa dan mengabari orang tua korban.
Kasat Reskrim Polres Nagekeo, Iptu Dominggus Duran yang dikonfirmasi Kamis (9/1/2025) membenarkan kejadian ini.
Polisi melakukan olah TKP dan ditemukan tali nilon warna biru dan korban tergantung pada palang rumah yang terbuat dari belahan bembu.
Polisi mengamankan pula barang bukti lain seperti pakaian korban dan sandal jepit serta handphone korban.
Polisi memastikan korban murni tewas karena gantung diri.
"Tidak ada kekerasan pada tubuh korban. Hasil analisa dokter dan olah TKP, hasil visum dan keterangan para saksi, kami simpulkan bahwa korban murni gantung diri," tambah Kasat.
Diduga korban melakukan aksinya karena sering cekcok dengan orang tuanya.
Hal ini karena sakit yang diderita korban sejak kecil. Korban juga sering mengancam akan mengakhiri hidup dengan minum racun maupun dengan gantung diri
Angelina Igo (15), salah satu teman dekat korban mengaku kalau korban sering curhat kalau korban mengalami sakit.
Korban juga sering curhat terkait masalah keluarga.
"Kepada temannya, korban curhat kalau ia sering berselisih paham dengan ibu korban. korban menilai kalau obu kandung tidak menyayangi korban dan lebih menyayangi adik korban dengan sering memenuhi apa yang diminta adik korban dari pada memenuhi apa yang korban minta," urai kasat.
Korban bahkan sempat meminta ke rekannya untuk membantu mencarikan pekerjaan.

Siswa SMA di Rote Ndao Pilih Gantung Diri, Tunggakan Sekolah Belum Dibayar dan Belum Dibelikan Sepeda Motor

Berkas P21, Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Ikan Danga-Nagekeo Dilimpahkan Polres Nagekeo ke Kejaksaan

Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Wolowae-Nagekeo Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur

Polda NTT Tegaskan Kematian Yohana Fransiska Serwutun Murni Gantung Diri

Mahasiswa Unwira Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri
