Kamu Harus Tau, Sebenarnya Ini Makna Kata ‘Marhaban Ya Ramadhan’

digtara.com – orang-orang yang beriman sudah sepantasnya menyambut bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur disertai harapan dan kecemasan (raghaban wa rahaban).
Baca Juga:
Mereka bersyukur karena akan memperoleh anugerah dari Allah SWT, memasuki bulan yang penuh dengan barakah dariNya.
Mereka berharap mudah-mudahan senantiasa diberikan ma’unah dan taufiq dari Allah SWT, sehingga mampu berupaya meraih keberkahan Ramadhan melalui amaliah-amaliah yang dituntunkan, sehingga kelak dapat masuk surga.
Namun di balik itu terselip perasaan cemas, kiranya tidak lagi berkesempatan memasuki Ramadhan karena ajal keburu menjemput mereka atau berkesempatan memasukinya namun tidak mampu memanfaatkan keberkahannya disebabkan godaan kenikmatan duniawi yang masih menyelimutinya sehingga Ramadhan berlalu tanpa meninggalkan pengaruh yang berarti.
Arti Kata dan Makna Marhaban ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan, kalimat ini digunakan oleh para ulama untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “marhaban†diartikan sebagai “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu yang berarti selamat datang.
Baca: Selama Ramadhan, 6 Amalan Ini Jadi Sumber Pahala
Marhaban, dalam bahasa arab, terambil dari kata rahb yang berarti “luas†atau “lapangâ€, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.
Dari akar kata yang sama dengan “marhabanâ€, terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti “ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan.â€
Marhaban ya Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan†mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya “mengganggu ketenangan†atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan ramadlan itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah SWT.
Bulan Ramadhan sudah seharusnya disambut dengan penuh rasa bahagia dan suka cita, karena ibarat tamu, Ramadlan akan datang menemui kita dengan membawa sejumlah oleh-oleh yang tak terhingga nilainya.
Itulah sebabnya, mengapa Rasulullah SAW menyebut bulan Ramadhan dengan istilah “syahrun mubarakun†(bulan penuh barakah), karena di dalam bulan ini terdapat sejumlah keistimewaan yang tidak terdapat di luar Ramadhan. [islampos.com]
Kamu Harus Tau, Sebenarnya Ini Makna Kata ‘Marhaban Ya Ramadhan’

Ponpes Durrotu Aswaja Gunungpati Semarang Gelar Festival Banjari se-Jateng dan DIY

Apakah Sah Puasa Syawal Jika Dilakukan Sebelum Bayar Hutang Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya

Polda NTT Siapkan 1.000 Paket Sembako Bersubsidi saat Bazar Ramadhan Polri Presisi

Alumni Akpol 2021 di NTT Salurkan Bantuan Sembako ke Anak Panti Asuhan

Murah! Promo Ramadhan 2025: Dari Shopee, Alfamart hingga Tokopedia Selama Bulan Puasa
