Selasa, 05 Agustus 2025

Adu Program Pro-Rakyat, Pengamat : Jokowi Sudah Bisa Dikritisi Sedangkan Prabowo Baru Formulasi

Redaksi - Jumat, 15 Maret 2019 12:20 WIB
Adu Program Pro-Rakyat, Pengamat : Jokowi Sudah Bisa Dikritisi Sedangkan Prabowo Baru Formulasi

digtara.com | JAKARTA – Tim kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sama-sama mengklaim menjadi pasangan yang paling mampu menghadirkan dan merealisasikan program pro-rakyat, jika diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Baca Juga:

Namun menurut Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansah, program yang ditawarkan pasangan 01 lebih bisa diterima kasih sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Sementara program yang ditawarkan pasangan 02, masih pada tahap formulasi.

“Program pasangan 01 sudah bisa dirasakan dan bisa dikritisi, sedangkan program pasangan 02 baru tahap formulasi,”kata Trubus saat mengikuti Diskusi diskusi bertema “Adu Visi di Debat Ketiga, Siapa Paling Pro Rakyat”, yang digelar di restoran Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019)

Hadir dalam diskusi itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Rian Ernest; anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, TB Ardi Januar dan Pengamat Politik dari Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

Seperti untuk program kesehatan, papar Trubus, pasangan 02 punya program masyarakat minum susu. Namun program itu masih sebatas jargon. Sementara dari pasangan 01, sudah banyak program kesehatan, ada Kartu Indonesia Sehat dan Program Keluarga Harapan.

“Ada yang berhasil, tapi ada juga yang mesti dibenahi,”sebutnya.

Terkait outsourcing, lanjut Trubus, seperti buah simalakama. Tidak mudah karena hingga saat ini kita masih sangat tergantung pada investor.

“Program 02 juga ada keinginan mencabut PP 78 soal pengupahan. Sebenarnya bisa dicabut, tapi apa rujukannya bagaimana menentukan upah,”tukasnya.

Soal pendidikan dalam kampanye jarang diangkat. Ini memprihatinkan, padahal ini sangat strategis. Anggaran pendidikan naik, tapi kualitas pendidikan belum naik. “Saya kira, dari 01 dan 02 sama-sama visi misinya baik, hanya yang mana yang paling mungkin diimplementasikan,”tandasnya.

Sementara itu Adi Prayitno memberikan apresiasi terhadap penegakkan hukum di era Jokowi. Salah satunya pasca tertangkapnya salah Ketua Umum PPP, Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada siang tadi.

“Ini menunjukkan bahwa hukum tidak lagi tumpul ke atas. Jadi sekarang, siapapun jangan pernah main-main dengan hukum,”tukasnya.

Sementara terkait debat pada Minggu 17 Maret 2019 mendatang, Adi khawatir akan menjemukan. Itu karena Sandi yang disinyalir tidak akan memberikan perlawanan sengit kepada rivalnya KH Ma’ruf Amin.

“Saya khawatir Sandi hanya akan sami’na waato’na dengan Kiai Ma’ruf. Dalam berbagai kesempatan dia bilang begitu. Saya tidak tahu apakah ini strategi politik atau bukan. Tapi, dalam tradisi pesantren, sami’na waato’na itu artinya tidak ada bantahan,”sebutnya.

Adi sebenarnya ingin agar pada debat tanggal 17 nanti ada debat yang hebat. Bukan sebatas reuni ulama dan santri, yang tidak memiliki substansi.

“Apalagi Kiai Maruf dan Sandi dianggap bisa meningkatkan electoral pasangan masing-masing. Sandi sudah mengeliminasi banyak ketum parpol untuk menjadi capres, itu artinya Sandi dianggap punya kapasitas untuk memenangkan Prabowo. Begitu juga Kiai Maruf. Baik Kiai Maruf maupun Sandi adalah dua sosok baru yang cukup ditunggu apa yang special dari mereka,”jelasnya.

“Saya kira di debat nanti stering isu harus to the poin. Sandi harus mampu menerjemahkan keinginan masyarakat. Kritik harus diukur dengan fakta dan temuan. Pengangguran memang masih ada, tapi berapa persentasenya. Di satu pasar ada barang yang harganya mahal, tapi itu tidak boleh digeneralisir untuk kondisi semua pasar, karena ada juga yang murah,”tambahnya.

Menurut Adi, Prabowo-Sandi sering menyederhanakan persoalan. Harga mahal, betul itu terjadi, tapi berapa persentasenya, jangan semua disamakan.

Sandi ini sering bikin kejutan,  tapi yang kita tunggu apa saja yang akan ia lakukan untuk bangsa ke depan. Kita tahu dia sosok yang sukses berusaha. Tapi apakah mengelola perusahaan sama dengan mengelola negara ini ?,”timpalnya.

[RIL/AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sakit Lama, Dua Warga Binaan Lapas Waingapu Dibebaskan Lewat Amnesti Presiden Prabowo Subianto

Sakit Lama, Dua Warga Binaan Lapas Waingapu Dibebaskan Lewat Amnesti Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Ahmad Luthfi: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Presiden Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Ahmad Luthfi: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pertemuan Bilateral Indonesia-Arab Saudi, Presiden ISABC: Tonggak Penting Dalam Menguatkan Hubungan Diplomatik dan Ekonomi

Pertemuan Bilateral Indonesia-Arab Saudi, Presiden ISABC: Tonggak Penting Dalam Menguatkan Hubungan Diplomatik dan Ekonomi

Polda NTT Bakal Salurkan Makan Bergizi Gratis Bagi 3.500 Anak Sekolah di NTT

Polda NTT Bakal Salurkan Makan Bergizi Gratis Bagi 3.500 Anak Sekolah di NTT

Prabowo Masuk 10 Pemimpin Paling Berpengaruh, Media Asing: Indonesia Bersinar di Mata Dunia

Prabowo Masuk 10 Pemimpin Paling Berpengaruh, Media Asing: Indonesia Bersinar di Mata Dunia

Panglima TNI Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Program Swasembada Pangan Nasional di Merauke

Panglima TNI Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Program Swasembada Pangan Nasional di Merauke

Komentar
Berita Terbaru