Rabu, 06 Agustus 2025

Pengamat Politik: Debat Pertama, Kedua Paslon Normatif dan Miskin Data, Kelak Harus Lebih Rinci

- Rabu, 11 November 2020 07:20 WIB
Pengamat Politik: Debat Pertama, Kedua Paslon Normatif dan Miskin Data, Kelak Harus Lebih Rinci

digtara.com – Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Fernanda Putra Adela menguraikan bahwa kedua kandidat Walikota dan Wakil Walikota Medan terlalu normatif dan miskin data di debat perdana Pilkada Medan 2020. Pengamat Politik: Debat Pertama, Kedua Paslon Normatif dan Miskin Data, Kelak Harus Lebih Rinci

Baca Juga:

Secara garis besar, kata Fernanda, jawaban dari Paslon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman tiada yang memuaskan publik.

“Masih terkesan normatif dan bahkan belum benar-benar menguasai pertanyaan itu sendiri,” ujarnya melalui saluran telepon, Rabu (11/11/2020).

Calon petahana, sambungnya, cukup tegang dan grogi sehingga belum mampu menguasai panggung. Namun bisa diback-up dengan Wakil petahana yang lebih santai dan coba menarasikan jawaban dari pertanyaan panelis.

“Kemudian untuk pasangan nomor urut dua, memang masih sangat baru buat kandidat. Tapi setidaknya kandidat mampu mencoba menarasikan pertanyaan panelis,” terangnya.

Menurutnya, jawaban paslon terkait kesejahteraan masyarakat masih normatif. Tapi apa yang harus dilakukan Walikota dan Wakil Walikota terpilih itu tidak ditemukan jawaban apa rencana kerjanya.

“Selain membahas UMKM, upah, gugatan Omnibus law. Actionnya apa? Itu yang belum publik lihat dalam rencana kerja pemerintah kota ke depan,” ungkapnya.

Seharusnya kandidat, lanjut Fernanda, kandidat bisa mengklaster kepemimpinan mereka menjadi lima tahun.

Tahun pertama, misalnya secara rinci alokasi dana APBD untuk menyuntik UMKM. Kemudian untuk pelatihan, kredit murah dengan kerjasama perbankan. Sampai mencari investor untuk membuka lapangan kerja.

“Itu masalah krusial dan belum ditemukan di narasi dua paslon. Kita harap di debat selanjutnya, dapat lebih menyakinkan publik atas gaya kepemimpinan calon kepala daerah. Gestur dan narasi yang mereka sampaikan harus disampaikan terstruktur serta rinci apa program yang ingin dilakukan,” tandasnya.

[ya]  Pengamat Politik: Debat Pertama, Kedua Paslon Normatif dan Miskin Data, Kelak Harus Lebih Rinci

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru