Rabu, 06 Agustus 2025

Salman Sebut Parpol Tak Berwenang Cabut Bantuan Iuran BPJS

- Kamis, 29 Oktober 2020 07:02 WIB
Salman Sebut Parpol Tak Berwenang Cabut Bantuan Iuran BPJS

digtara.com – Calon Wakil Wali Kota Medan  nomor urut satu, Salman Alfarisi merespon kasus intimidasi terhadap warga yang menolak memilih pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi di Pilkada Medan 2020. Di mana, warga yang menolak itu diancam akan dicabut bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS Kesehatan) nya oleh seorang kader partai politik.

Baca Juga:

Menurut Salman, bantuan iuran BPJS Kesehatan sepenuhnya kewenangan pemerintahan. Partai politik tidak memiliki sedikitpun untuk mencabutnya .

“Cuma yang namanya BPJS ini kan dari pemerintah pusat, ya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai politik tidak mungkin punya kewenangan untuk mencabutnya,” sebutnya, Kamis (29/10/2020).

Selain itu, beliau juga katakan kurang mengetahui motif perihal video yang beredar dari warga Medan tersebut. Meskipun seperti itu, ia menganggap fenomena itu sangat wajar terjadi di masa-masa pilkada.

“Apa tujuannya saya tidak tahu, yang pastinya ini masa pilkada Medan jadi wajar kalau ada video semacam itu,” terangnya.

Menurutnya, masyarakat kota Medan sudah cukup cerdas untuk menyikapi persoalan seperti itu. Demikian tuduhan terhadap PKS bahkan sampai ke pasangan Akhyar – Salman dianggapnya sebagai proses edukasi politik kepada masyarakat.

“Apapun tuduhan terutama kepada PKS bahkan ke pasangan aman. Kita anggap sebagai proses edukasi politik,” tandasnya.

Salman menilai kejadian itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Adapun warga yang mau dicabut BPJSnya berasal dari kecamatan Medan Barat bernama Kaisem. Ia telah menyampaikan laporannya ke Bawaslu sejak Selasa 27 Oktober 2020.

Berdasarkan lembar laporannya, peristiwa yang dituliskan oleh pelapor ialah adanya dugaan pemutusan BPJS dari pihak PKS. Dalam uraian peristiwa tersebut awal mulanya Juli datang ke rumahnya dan menjumpai anaknya.

“Kemudian Juli tersebut menanyakan tentang spanduk yang berada di rumah saya. Ya kenapa itu spanduk dipasang dua-dua dan anak saya langsung menjawab kurang tahu dan kalau mau tanya sama mama saya. Kemudian Juli bilang jika mendukung partai PDIP maka BPJS-nya akan dinonaktifkan,” tulis Kaisem dalam laporan.

[AS]

 

https://www.youtube.com/watch?v=o1X66r3ek3s

 

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru