Antisipasi Hoax Pilkada Medan, IPKIN: Jangan Sampai Cyber Crime Jadi Over Power
digtara.com – Sekretaris IPKIN (Ikatan Profesi Komputer Informatika Indonesia), Fauzan Rahmadi memperingatkan jangan sampai Cyber Crime menjadi over power sehingga dapat memperkeruh jalannya Pilkada di Kota Medan 2020. Antisipasi Hoax Pilkada Medan, IPKIN: Jangan Sampai Cyber Crime Jadi Over Power
Baca Juga:
Ia ucapkan bahwa informasi hoax sangat rentan menjadi momok menakutkan dalam kontestasi Pilkada ke depan.
“Kalau kita sudah menjadi korban cyber crime, seperti peretasan serta berita hoax. Masa sudah seharusnya untuk segera melapor dan jangan dibiarkan. Karena jika tidak timbul kesan seolah-olah penjahat cyber ini over power sehingga tak tersentuh hukum. Maka dari itu mestinya segera ditindak,” jelasnya, Jumat (18/9/2020).
Dikatakannya, hal itu mengantisipasi apa yang dialami oleh salah satu paslon walikota Medan yang beberapa waktu lalu akunnya diretas oleh orang tidak dikenal.
Berdasarkan pengamatannya pula, hoax yang beredar bisa saja datang dari pihak ketiga yang coba membuat rusuh Pilkada Medan. Justru bukan datang dari kedua pihak Paslon dan bahayanya dapat menyulutkan api.
“Kalau akun diretas kan dapat berpotensi medianya digunakan untuk menyebarkan berita hoax itu sendiri. Maka dari itu, posisi IPKIN akan siap membantu kalau ada case semacam itu,” ujarnya.
Ditambahkannya, ia sangat menyayangkan belum ada aturan main atas kemungkinan besar persoalan ini akan terjadi ke depan. Dijelaskan pula kondisi masyarakat Medan yang sudah memahami teknologi dapat mendukung hoax berefek masif dalam kehidupan masyarakat menuju Pilkada Medan 2020.
“Masalahnya kampanye di media sosial itu tidak diatur di dalam peraturan pemilu atau pilkada. Semua terlalu berharap pada UU ITE. Sedangkan situasi ini sangat beda. Sebelum pandemi boleh lah kita tidak terlalu menghiraukan media sosial. Tetapi sekarang lagi masa pandemi sehingga masyarakat pasti fokus pada kampanye yang ada di media sosial,” ucapnya.
Dikatakannya, tanda-tanda terkait informasi hoax sudah mulai terlihat sejak dini. Bahkan sejak bulan Agustus terlihat di sosial media terkait trending di kota Medan sudah mulai muncul sindiran yang berpotensi hoax kepada para Paslon.
“Contoh sederhananya, ada beberapa hastag yang menyinggung salah satu calon dan itu berpotensi hoax sebelum dibuktikan. Untuk itu, Bawaslu dan pihak terkait, coba dibuat sebuah aturan main untuk kampanye di media sosial. Jangan dilepas begitu saja karena efek medsos dapat massif. Alhasil perlu aturan yang jelas dan seadil-adilnya,” tandasnya.
[ya]Â Antisipasi Hoax Pilkada Medan, IPKIN: Jangan Sampai Cyber Crime Jadi Over Power
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur