Pesta Sidi Disertai Miras di Sumba Tengah Berujung Penganiayaan

Sementara itu, Restu Kugu Lungu Tana juga melaporkan kasus penganiayaan ke polisi di Polsek Katikutana.
Baca Juga:
Ia mengaku dianiaya oleh Sipri (30), warga Manukaka, Desa Wairasa, Kecamatan Umbu aratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
Korban juga mengaku dianiaya oleh Timo (25), warga Kampung Wailebu, Desa Wairasa, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Endi (30), kurir JNE yang tinggal di Kampung Kalas, Desa Wairasa, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
Korban dan terlapor diundang di acara syukuran sidi Tian.
Usai acara, korban dan terlapor sama-sama mengkonsumsi minuman keras (Miras) dan berjoget bersama.
Kemudian terjadi cekcok antara Indra dan temannya sehingga korban meleraikan mereka.
Korban pun meminta tuan pesta untuk menghidupkan musik lagi untuk berjoget kembali.
Akan tetapi tuan pesta tidak mau menghidupkan musik dan mengatakan untuk stop atau berhenti.
Hal ini berujung keributan. Korban mengaku dikeroyok oleh terlapor cs.
Korban pun melaporkan peristiwa ini ke sentra pelayanan kepolisian Sektor Katikutana.
Kejadian tersebut telah dibuatkan laporan polisi berdasarkan Laporan Polisi nomor LP/B/22/V/2024/SPKT/ Sek Katikutana/Polres Sumba Barat/Polda NTT, tanggal 10 Mei 2024.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumba Barat, AKBP Benny Miniani Arief, SIK yang dikonfirmasi Sabtu (11/5/2024) membenarkan kejadian ini.
Kasus penganiayaan ini sudah ditangani penyidik Reskrim Polsek Urban Katikutana dengan memeriksa para saksi, pelapor, korban dan terlapor.

Irigasi DI Ujung Gurap Diterjang Banjir, Anggota DPRD Ipong Dalimunthe Bersama Pemko dan UPTD Lakukan Peninjauan Langsung

Ditresnarkoba Polda NTT Kembali Amankan Ratusan Liter Miras Tradisional

Rampas Tas Hingga Difabel Cedera, Residivis di Kupang Diamankan Polisi

Ribuan Liter Miras Lokal Diamankan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT dari Truk Ekspedisi

Menkeu Purbaya Pastikan Tarif Listrik Tak Naik Meski Subsidi Dikurangi
