Senin, 27 Mei 2024

Duarr! Warga di Kupang Tewas Tersambar Petir

Imanuel Lodja - Rabu, 29 November 2023 05:44 WIB
Duarr! Warga di Kupang Tewas Tersambar Petir
digtara.com/imanuel lodja
digtara.com -Hujan lebat disertai petir makan korban di wilayah Kabupaten Kupang, NTT pada Selasa (28/11/2023).

Venty Yumelda Nakluy (28), warga RT 10/RW 005, Dusun III, Trans Bisolo, Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang tewas disambar petir.

Baca Juga:

Korban terkena sambaran petir saat berada di pantai Trans Bisolo, Dusun III, Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

"Benar telah terjadi peristiwa orang tersambar petir yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara," ujar Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Fatuleu, Ipda David Lodowik Fangidae saat dikonfirmasi Selasa (28/11/2023) malam.

Pada Selasa (28/11/2023) siang sekitar pukul 12.00 wita, korban bersama anaknya Jufraden Nenobahan (9) pergi ke Pantai Trans Bisolo guna mencari tanaman biji Legundi atau tanaman yang hidup di pasir.

Sekitar pukul 15.00 Wita, hujan lebat turun saat korban dan anaknya masih sementara sibuk mencari biji lagundi.

"Hujan ebat disertai petir di lokasi TKP," ujar Kapolsek.

Jufraden Nenobahan pun berlari untuk berlindung dan meninggalkan ibu nya yang masih tetap di pantai.

Selang beberapa menit kemudian, Jufraden berteriak memanggil korban akan tetapi korban tidak menjawab.

Jufraden berlari kembali ke pantai dan menemukan korban sudah dalam keadaan terbaring dan tidak bergerak (meninggal dunia).

Jufraden pun berlari untuk mencari pertolongan dan menemukan Yesua Selle (23).

Yesua kemudian memanggil warga yang berada di Dusun III trans Bisolo untuk melaporkan kejadian tersebut.

Jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Poto.

Petugas medis di Puskesmas Poto menyatakan kalau korban meninggal dunia akibat terkena sambaran petir.

Pada tubuh korban terdapat luka bakar di bagian luar tubuh korban.

Jufraden sendiri mengaku kalau pada saat hujan turun disertai petir, korban sementara memegang 1 buah ember dan 1 buah parang.

Diketahui kalau kebiasaan masyarakat Trans Bisolo, Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat sering mencari tanaman legundi yang hidup di pasir di pinggir pantai untuk diambil bijinya dan dijual.

Anggota Pos polisi Barate Polsek Fateleu, Aipda Jun Bonbalan pun mendampingi petugas medis Puskesmas Poto, Kecamatan Fatuleu Barat untuk turun ke TKP.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Mesin Kapal Rusak, Delapan Wisatawan Berhasil Dievakuasi dalam Keadaan Selamat

Mesin Kapal Rusak, Delapan Wisatawan Berhasil Dievakuasi dalam Keadaan Selamat

KPU Kota Kupang Libatkan Penyandang Disabilitas Jadi Penyelenggara Pemilu kepala Daerah 2024

KPU Kota Kupang Libatkan Penyandang Disabilitas Jadi Penyelenggara Pemilu kepala Daerah 2024

Lantik 153 PPS se Kota Kupang, Ketua KPU Kota Kupang Minta PPS Jaga Hubungan Baik dengan Sekretariat

Lantik 153 PPS se Kota Kupang, Ketua KPU Kota Kupang Minta PPS Jaga Hubungan Baik dengan Sekretariat

Mabuk Miras dan Selisih Paham, Kakak Bacok Adik dengan Parang

Mabuk Miras dan Selisih Paham, Kakak Bacok Adik dengan Parang

Hendak Bakar Rumah Pasca Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya, ODGJ di Kabupaten TTS Diamankan Polisi

Hendak Bakar Rumah Pasca Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya, ODGJ di Kabupaten TTS Diamankan Polisi

ODGJ di Kabupaten TTS Aniaya Ayah dan Bunuh Kakek Kandungnya

ODGJ di Kabupaten TTS Aniaya Ayah dan Bunuh Kakek Kandungnya

Komentar
Berita Terbaru