Update Banjir Bandang dan Longsor Flores: 34 Orang Meninggal, 9 Luka dan 49 KK Mengungsi
digtara.com – Korban tewas akibat banjir bandang dan longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 34 orang.
Baca Juga:
Korban jiwa masih mungkin bertambah karena pencarian masih berlanjut.
Sejak pukul pukul 14.00 Wib, Minggu (4/4/2021), sudah 34 orang meninggal dunia. Sementara itu, sembilang orang luka-luka, dan dua orang hilang dalam pencarian.
Selain itu ada 49 kepala keluarga yang terdampak, seperti dilansir dari inews.id.
Korban meninggal dunia terbanyak berasal dari Desa Lamanele Kecamatan Ile Boleng yakni 31 orang.
Korban luka lima orang, dan sedikitnya sembilan kepala keluarga (KK) terdampak.
Baca: Ratusan Orang Hilang Pascabanjir dan Longsor di Flores Timur
Sedangkan tiga korban meninggal dunia lainnya berada di Desa Oyang Barang Kecamatan Wotan Ulumado. Sebanyak 40 KK terdampak bencana.
Sementara itu puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, permukiman warga hanyun terbawa banjir dan jembatan putus di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.
Sebelumnya, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, mengatakan korban tewas dalam musibah ini diperkiarakan mencapai ratusan orang.
Kemungkinan ini bisa terjadi karena masih banyak warga yang belum ditemukan akibat terbawa arus banjir bandang dan tertimbun longsor di kawasan tersebut.
“Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang menyampaikan kepada saya bahwa ratusan orang belum ditemukan dalam bencana tanah longsor,†katanya melansir Antara, Minggu (4/4/2021) siang.
Update Banjir Bandang dan Longsor Flores: 34 Orang Meninggal, 9 Luka dan 49 KK Mengungsi