Selasa, 01 Juli 2025

Melalui Program WBP, Rutan Labuhan Deli Membangun Ekonomi Napi

- Senin, 19 Oktober 2020 13:19 WIB
Melalui Program WBP, Rutan Labuhan Deli Membangun Ekonomi Napi

digtara.com – Melalui program Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rumah Tahanan (Rutan) Labuhan Deli membangun ekonomi narapidana. Rutan Labuhan Deli

Baca Juga:

Hal itu ucapkan Kepala Rutan Klas I Labuhan Deli, Nimrot Sihotang kepada digtara.com, Senin (19/10/2020). Ada beberapa aktivitas ekonomi yang dilakukan dengan membangun doorsmeer, bengkel, laundry, handycraft, hingga pertanian.

“Dasar kita membangun kegiatan ini ialah resolusi pemasyarakatan yang diputuskan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada tahun 2020. Adapun kegiatan itu terkait dengan sarana asimilasi dan edukasi yang aplikasinya dengan membangun doorsmeer, bengkel, laundry, handycraft hingga pertanian,” jelasnya.

lebih lanjut dijelaskannya upaya itu sudah dilakukan sejak 2019. Tujuannya untuk memproduktifkan narapidana ikut serta mendukung program ketahanan pangan nasional dan membangun peran WBP untuk meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

“Untuk saat ini karena masa pandemi, kegiatan pertanian narapidana tidak ada yang bekerja, tetapi mantan WBP yang tetap aktif mengelola. Namun untuk sebelum masa pandemi warga binaan yang bekerja di bidang pertanian ada 10 orang dan di perbengkelan ada 25 orang, dll,” terangnya.

Baca: Rutan di Sumut Over Kapasitas, Kapolda Surati Polri dan Kemenkumham

Dari Koperasi

Menurutnya manfaat dari program ini ialah nilai ekonomis yang didapatkan WBP karena pendanaan kegiatan ini diambil dari koperasi pegawai sehingga modal dan keuntungan dikembalikan ke koperasi serta untuk negara.

“Secara materi dan secara ekonomi, kegiatan ini sangat mendukung dan meningkatkan kesejahteraan pegawai hingga kesejahteraan WBP. Karena kita membuka lapangan pekerjaan ini dan menyumbang pada pendapatan negara bukan pajak,” sebutnya.

Ia mengemukakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk mengurangi perilaku negatif warga binaan sesaat dan sesudah keluar. Sebab, sebaik apapun mereka dilatih jikalau saat keluar nanti tidak tersedia lapangan pekerjan. Maka warga tersebut berpotensi melakukan kejahatan kembali.

Harapan beliau pada pemerintah daerah khususnya, agar dapat menaruh perhatian dengan menyediakan penyuluh, pelatih, lahan, hingga membuat suatu Perda dalam bentuk pinjam pakai atau wakaf untuk dikelola bersama atau sewa. Sehingga warga binaan dapat lebih produktif lagi.

“Memang di masa pandemik ini kita sesal karena merugi. Mulai dari pembatasan warga binaan, harga komoditi pertanian menurun, dan hingga keinginan orang untuk mencuci mobil yang terbatas. Tetapi kita tetap semangat dan optimis dengan jargon KEMENHUM HAM, yakni Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif,” tutupnya.

 

Melalui Program WBP, Rutan Labuhan Deli Membangun Ekonomi Napi

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Jelang Natal, 3.166 Warga Binaan di Sumut Diusulkan Dapat Remisi

Jelang Natal, 3.166 Warga Binaan di Sumut Diusulkan Dapat Remisi

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Komentar
Berita Terbaru