Irjen Pol Hamidi 5 Kali Jadi Kapolres ‘Pemadam Kebakaran’

Digtara.com | KUPANG – Istilah ‘pemadam kebakaran’ pantas disematkan kepada Irjen Pol Drs H Hamidi yang dipercayakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi Kapolda NTT sejak 13 September 2019 lalu.

Baca Juga:

• Polda Siap Amankan Prosesi Jalan Salib Paskah 2025
• Terlibat Berbagai Pelanggaran, Satu anggota Polres Sumba Barat Dipecat
• 3.148 Personel Polda NTT Amankan 9.001 Gereja di NTT Selama Perayaan Paskah 2025

Pria kelahiran Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan ini 5 kali menjadi Kapolres di daerah konflik dan rawan masalah keamanan. Jenderal bintang 2 jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 ini pernah 2 tahun menjadi Kapolres Jakarta Pusat Polda Metro Jaya.

Selama 2 tahun menjadi Kapolres Jakarta Pusat tercatat ada 4.000 lebih aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta Pusat. Kebanyakan aksi yang terjadi di Jakarta saat itu dilakukan kelompok dengan aksi kekerasan dan polisi pun harus bijak menghadapi pendemo sehingga tidak terjadi bentrokan fisik polisi dengan massa.

Suami dari Ny Iyul Hamidin ini juga pernah dipercayakan menjadi Kapolres Tangerang dan menghadapi berbagai gangguan keamanan yang cukup kompleks. Pria yang hobby melukis ini juga pernah dipercayakan menjadi Kapolres pertama di Kabupaten Bantaeng Polda Sulawesi Selatan.

Wilayah Bantaeng terkenal dengan sifat masyarakat yang keras sehingga sering berbuat anarkhis saat aksi demo. Saat menjadi Kapolres Bantaeng, ia juga dipercayakan merangkap jabatan sebagai Kapolres Luwuk Utara Polda Sulawesi Selatan saat wilayah ini dimekarkan dari kabupaten induk dan sering terjadi konflik.

Menjadi Kapolres Gowa Polda Sulawesi Selatan juga dijalani manakala diselenggarakan Pilkada yang diikuti Raja Gowa melawan keluarga Syahrul Yasim Limpo dan Ichsan Yasim Limpo dan berujung pada konflik.

“Saya sering menjadi pemadam kebakaran manakala 5 kali ditempatkan di wilayah yang sering terjadi konflik. Semoga kehadiran saya di Polda NTT bukan sebagai pemadam kebakaran karena NTT senantiasa aman dan tentram,” ujar Irjen Drs H Hamidin saat acara pisah sambut Kapolda NTT di hotel Swissbell Kupang, Rabu (18/9) malam.

Sebagian karier kepolisian nya juga dihabiskan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pangkat jenderal pun disandang saat bertugas di BNPT. Saat menjadi direktur pencegahan BNPT, ia mengalami kenaikan pangkat menjadi Brigadir jenderal. Demikian pula saat dipercayakan selama 1,5 tahun menjadi Deputi kerjasama internasional BNPT, ia juga mengalami kenaikan pangkat bintang 2 menjadi Inspektur jenderal polisi.

Sebagai Deputi kerjasama internasional BNPT selama 1,5 tahun, Irjen Drs H Hamidin bertugas menarasikan Indonesia dalam penanggulangan terorisme di mata dunia. Misi ini berhasil karena Indonesia merupakan negara nomor 9 teraman di dunia. Oleh karena Indonesia merupakan negara aman maka menjadi negara tujuan investasi nomor 2 di dunia.

1,5 tahun bekerja di BNPT ini, hampir separuh waktu kerjanya dilakukan diluar negeri sehingga waktu untuk keluarga pun otomatis berkurang.  Walau berada 1 kota dengan 4 orang putra nya justru pertemuan dengan anak-anak bukan terjadi dirumah namun anak-anak lah yang ke BNPT untuk bertemu ayah mereka.

Irjen Pol Drs H Hamidin juga sering keluar negeri dengan menteri luar negeri, Retno L Marsudi, Menkumham, Yasona Laoly dan Menko Polhukam RI, Jenderal Purnawirawan Wiranto untuk penanganan terorisme di Indonesia.

1 pengalaman saat ia menduduki posisi ini yakni saat menggelar kegiatan BNPT di sebuah hotel di Lombok NTB beberapa waktu lalu yang diikuti delegasi negara ASEAN dan sejumlah negara sahabat.

Sehari menjelang kegiatan justru terjadi gempa 7,8 scala richter di Lombok. Ia dan sejumlah delegasi peserta pun terpaksa harus tidur di bandara karena hotel tempat menginap dan tempat pelaksanaan kegiatan berdampak gempa Lombok.

Ketika dipercayakan menjadi Kapolda Sulawesi Selatan 22 Januari 2019 lalu, Irjen Pol Drs H Hamidin pun sempat ciut karena Sulawesi Selatan adalah barometer Indonesia Timur.
Namun selama 8 bulan menjadi orang nomor 1 di jajaran Polda Sulawesi Selatan, gangguan keamanan menurun drastis bahkan zero insiden.

Jumlah pendemo pun turun 19.000 orang dan kalau pun ada demo hanya diikuti paling banyak 200 orang. Modal 3 kali menjadi Kapolres di Polda Sulawesi Selatan menjadi ‘amunisi’ bagi Irjen Pol Drs H Hamidin untuk menemui para tokoh masyarakat dan tokoh agama sehingga Sulawesi Selatan aman saat pelaksanaan Pemilu 2019.

Mantan Irwasda Polda Sumatera Barat ini juga pernah bertugas di Densus 88 sebagai Kasubden Penindak Densus Anti teror 88 Polri. Namun selama puluhan tahun berkarier di kepolisian, Irjen Pol Drs H Hamidin belum pernah mendapat jabatan sebagai Waka.

Irjen Pol Drs H Hamidin juga memiliki hobby menulis. Saat ini ia sedang menulis buku tentang terorisme global dan akan dilauching dalam waktu dekat di NTT.

Hobby menulis ini dilakukan saat berada diatas pesawat. Minimal dalam setiap penerbangannya ke luar negeri, ia menulis di media sosial. Tulisan-tulisan itu dihimpun menjadi sebuah karya tulis dalam bentuk buku.

Soal hobby melukis, ia mampu menyelesaikan lukisan secara cepat saat stres. Selama 8 bulan bertugas di Polda Sulawesi Selatan, Ia berhasil menyelesaikan 60 lukisan. Untuk tugas sebagai Kapolda NTT, ia mengaku belum banyak mengetahui tentang karakteristik NTT namun dengan tekad yang kuat maka ia bertekad akan mengamankan NTT.

“Saya akan melanjutkan program Kapolda yang lama dan mencari kreasi baru agar lebih baik lagi,” ujar Irjen Pol Drs H Hamidin.