Heboh Bandara ‘Ilegal’ di Morowali: Ternyata Bukan yang Diresmikan Jokowi, Ini Faktanya
digtara.com -Jagat media sosial dihebohkan dengan klaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meresmikan bandara "ilegal" di Morowali, Sulawesi Tengah. Isu tersebut menyeret nama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan memicu kebingungan publik.
Baca Juga:
"Bandara Ilegal Morowali diresmikan Jokowi 2019. Tapi sudah beroperasi dari 2010," tulis akun @TheEagle_***, dikutip Rabu (26/11/2025).
Namun setelah ditelusuri, informasi tersebut menyesatkan. Ada dua bandara berbeda di Morowali yang selama ini kerap tertukar dan menjadi sumber misinformasi publik.
Baca Juga:Bandara yang Diresmikan Jokowi adalah Bandara Pemerintah
Faktanya, bandara yang diresmikan Jokowi adalah Bandara Morowali milik pemerintah, bukan bandara milik swasta.
Mengutip laman resmi Sekretariat Kabinet, Jokowi meresmikan Bandara Morowali pada 23 Desember 2018, dalam rangka pengembangan sejumlah infrastruktur udara di Sulawesi.
Bandara pemerintah tersebut berlokasi di Desa Umbele, Kecamatan Bumiraya, dibangun di atas lahan 158 hektare dengan runway 1.500 meter dan terminal penumpang seluas 1.000 m². Pengelolaannya berada di bawah UPT Ditjen Hubud Kementerian Perhubungan.
Bandara ini tercatat memiliki kode ICAO WAFO dan IATA MOH.
Baca Juga:Bandara yang Disebut 'Ilegal' adalah Milik PT IMIP
Adapun fasilitas yang menjadi pusat kontroversi adalah bandara khusus milik PT IMIP, yang disebut-sebut beroperasi tanpa kantor bea cukai, imigrasi, dan karantina.
Bandara PT IMIP memiliki kode ICAO WAMP dan IATA MWS, berstatus bandara domestik non-kelas, dan dikelola sebagai fasilitas khusus perusahaan. Keduanya berada di bawah pengawasan Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar.
- evakuasi medis,
- logistik,
- kegiatan industri,
- penanganan bencana,
Baca Juga:Menhan Sjafrie Soroti Anomali Operasional
Isu ini semakin menguat setelah kunjungan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Morowali dalam tugasnya sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN). Ia meninjau pengamanan Objek Vital Nasional, termasuk bandara PT IMIP.
Dalam peninjauan tersebut, Sjafrie menilai adanya celah serius dalam pengawasan negara.
Pernyataan itu memicu kembali kekhawatiran publik tentang adanya praktik "negara dalam negara" di kawasan industri tersebut.
Latihan terintegrasi TNI di Morowali dan Bangka Belitung menjadi sinyal tegas bahwa pemerintah tengah memperkuat pengamanan dan penataan wilayah yang berpotensi rawan pelanggaran.
Baca Juga:
Kemacetan Parah di Tol Tanjungmorawa Akibat Jalan Amblas Km 41, Ini Jalur Alternatifnya
Kementerian Imipas dan Kementerian UMKM Teken MoU Dorong Pemberdayaan Produk Warga Binaan
Diduga Jadi Sarang Kejahatan, FPMS Minta Menteri IMIPAS Copot Kepala Lapas Kelas 1A Medan
Sempat Ditutup Selama Sepekan, Bandara Frans Seda-Sikka Kembali Beroperasi
Ayah Prada Lucky Namo Kecewa Berat Dan Minta Pelaku Dihukum Mati