Selasa, 07 Oktober 2025

384 Anak dan Guru Keracunan, Pemkab TTS Hentikan Sementara Distribusi MBG

Imanuel Lodja - Selasa, 07 Oktober 2025 07:57 WIB
384 Anak dan Guru Keracunan, Pemkab TTS Hentikan Sementara Distribusi MBG
net
Ilustrasi MBG

digtara.com -Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Eduard Markus Lioe mengambil langkah tegas terkait kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Baca Juga:

Sebanyak 384 siswa dan guru di kota Soe keracunan usai mengkonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) yang disiapkan SPPG Dapur Kota Soe 1.

Sejak pekan ini, Bupati TTS memerintah kepada koordinator wilayah MBG Kabupaten TTS untuk sementara agar SPPG Dapur Kota Soe 1 tidak mendistribusikan MBG hingga waktu yang tidak ditentukan.

Selain itu, bupati juga minta agar kejadian tersebut dilaporkan kepada koordinator wilayah Propinsi NTT agar diambil langkah-langkah pembenahan terhadap SPPG Dapur Kota Soe 1.

Baca Juga:
" Untuk sementara SPPG Dapur Kota Soe 1 tidak lagi melayani pendistribusian MBG hingga waktu yang tidak tentukan. Langkah ini kita ambil sebagai tindaklanjut kasus keracunan makanan yang terjadi pada 3 Oktober lalu," ungkap Bupati TTS pada Senin (6/10/2025) di kantor bupati TTS.

Bupati saat itu didampingi Forkopimda, Sekda TTS, Edison Sipa, Kadis Kesehatan, Ria Tahun, Direktur RSUD Soe, Erwin Leo dan beberapa pejabat Esalon II.

Terkait soal hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan MBG, bupati mengaku hingga saat ini hasil laboratoriumnya belum ada.

"Hasil laboratoriumnya belum keluar. Kita masih menunggu," ujarnya.

Soal penanganan terhadap trauma psikologis anak dan orang tua korban keracunan MBG, bupati mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk menangani hal tersebut.

Bupati mengakui kalau kasus keracunan makanan tersebut menimbulkan trauma psikologis untuk anak dan keluarga korban.

Baca Juga:
" Soal trauma psikologis ini sudah kita bahas di tingkat Satgas MBG Kabupaten TTS dan ini menjadi prioritas. Kita akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk menangani trauma psikologis ini," ujarnya.

Distribusi MBG pada 3 Oktober 2025 dilakukan pada 16 sekolah, satu TPA dan empat Posyandu.

Saat itu humlah paket yang disediakan untuk didistribusi sebanyak 3.005 paket MBG.

MBG dibagikan ke tiga PAUD dengan total 54 paket yakni PAUD Bethania (25 paket), PAUD Cendana (13 paket) dan PAUD Betsyeba (16 paket).

Distribusi juga pada lima TK sebanyak 73 paket yakni TK Bethania (26 paket), TK Dharma Wanita (14 paket), TK Oenasi (17 paket), TK Ora Et Labora (11 paket) serta TK Advent (6 paket)

Ada 15 paket MBG juga dibagikan ke TPA Bethania.

Empat SD total 1.051 paket yakni SD Inpres Oenasi (357 paket), SD Inpres SoE (170 paket), SD GMIT SoE 2 (452 paket), SD Advent (72 paket).

Dua SMP total 1.079 paket yakni SMP Negeri 1 SoE (1.041 paket) namun MBG ini tidak dibagikan ke anak/tidak dimakan) dan SMP Advent (38 paket).

Baca Juga:
Dua SMA/SMK total 453 paket yakni SMA Karya (181 paket) dan SMK Kristen SoE (272 paket).

Empat Posyandu total 280 paket yakni Posyandu Kota Baru (45 paket), Posyandu Maleset (73 paket), Posyandu Pasar Inpres (86 paket) dan Posyandu Bhayangkari (76 paket).

Paket MBG yang dibagikan terdiri dari nasi, tahu goreng, ayam suir, telur seperempat potong, mie bihun, wortel, kol, kuah soto ayam, dan buah semangka.

Pada 3 Oktober 2025 sebanyak 382 kasus dan 4 Oktober 2025 sebanyak dua kasus sehingga jumlah 384 kasus.

384 korban terdiri dari SD GMIT 2 Soe sebanyak 202 orang, SD Oenasi 70 orang, SD Inpres SoE 29 orang, TK Oenasi 20 orang, SD Advent 13 orang, SMP Advent 12 orang, SMA Karya sembilan orang, SD Inpres Maleset enam orang.

Posyandu Kota Baru enam orang, SMK Kristen enam orang, Posyandu Bhayangkari tiga orang, TK Advent dua orang, PAUD Cendana dua orang, Posyandu Maleset dua orang, Posyandu Nonohonis satu dan TK Ora Et Labora satu orang. Jumlah 384

Baca Juga:
Para korban ditangani di sejumlah Posko yakni RSUD SoE 161 orang, Posko SD GMIT 2 SoE 172 orang, Posko PRKP 15 orang, Posko BKPP 18 orang, Puskesmas Kota Soe 12 orang, Klinik Siloam enam orang sehingga jumlahnya sebanyak 384 orang.

Korban terbanyak berusia 6-15 tahun sebanyak 347 orang terdiri dari 176 orang laki-laki dan 171 orang perempuan, usia 1-5 tahun 20 orang terdiri dari enam orang pria dan 14 orang perempuan serta ysu 16-60 tahun 17 orang terdiri dari 15 orang perempuan dan dua orang pria.

Total korban berjumlah 384 orang terdiri dari 184 orang laki-laki dan 200 orang perempuan.

Korban terbanyak adalah siswa sebanyak 350 orang disusul 17 orang keluarga siswa, 10 orang Balita/posyandu, empat orang keluarga guru dan tiga orang guru.

Gejala terbanyak adalah pusing, mual, muntah, sesak nafas dan mencret.

Semua korban rata -rata mengkonsumsi makanan dengan menu yang sama karena makanan disediakan dalam bentuk paket ompreng.

Baca Juga:
Kasus baru yang sementara dirawat di Posko BKPP satu orang dan Posko Puskesmas Kota satu orang.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Seluruh Pasien Korban MBG Di Soe-TTS Sudah Dipulangkan, Tenaga Medis Tetap Siaga

Seluruh Pasien Korban MBG Di Soe-TTS Sudah Dipulangkan, Tenaga Medis Tetap Siaga

Pemda TTS Bakal Evaluasi SPPG Pasca Ratusan Siswa Keracunan MBG

Pemda TTS Bakal Evaluasi SPPG Pasca Ratusan Siswa Keracunan MBG

RSUD Soe Masih Identifikasi Penyebab Keracunan MBG di Soe

RSUD Soe Masih Identifikasi Penyebab Keracunan MBG di Soe

331 Siswa Diduga Keracunan MBG Di Soe-TTS Dirawat intensif di Empat Lokasi, Tersisa 58 Orang Dirawat

331 Siswa Diduga Keracunan MBG Di Soe-TTS Dirawat intensif di Empat Lokasi, Tersisa 58 Orang Dirawat

Sejumlah Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Mual dan Muntah Usai Menikmmati Makanan MBG

Sejumlah Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Mual dan Muntah Usai Menikmmati Makanan MBG

Ada Masalah Terkait Makan Bergizi Gratis? Laporkan ke Hotline BGN di Nomor Ini!

Ada Masalah Terkait Makan Bergizi Gratis? Laporkan ke Hotline BGN di Nomor Ini!

Komentar
Berita Terbaru