Warga dan Korban Banjir di Nagekeo-NTT Terharu Dengan Bantuan Kemanusiaan Polri

digtara.com -Polri mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Bantuan tersebut tiba pada Senin (15/9/2025) dan disambut dengan penuh haru serta antusiasme oleh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Nagekeo.
Bencana alam melanda kawasan tersebut pada Senin, 8 September 2025, menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan nyawa.
Lima orang meninggal dunia, tiga orang masih dalam pencarian, enam orang mengalami luka berat, dan 11 lainnya luka ringan.
Selain itu, 37 kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat kerusakan tempat tinggal mereka.
Infrastruktur juga mengalami kerusakan parah, termasuk 66 bidang lahan sawah dan kebun, 16 ruas jalan, enam jembatan, lima titik irigasi, serta terganggunya jaringan listrik dan air bersih.
Polri bergerak bersama instansi terkait untuk langkah tanggap darurat.
Polri bersama instansi lain membantu mencari korban hilang, evakuasi jenazah, pembersihan puing-puing, pendirian posko bencana di kantor kecamatan, serta penyaluran bantuan logistik darurat dan distribusi 24.000 liter air bersih
Untuk menunjang layanan kesehatan di lapangan, Polri mengerahkan tenaga medis yang terdiri dari dua dokter, enam paramedis, dan dua driver ambulans.
Tim kesehatan ini bersiaga selama 24 jam di posko gabungan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pengobatan, termasuk penanganan luka-luka, penyakit pernapasan, diare, dan gangguan kesehatan lainnya.
Meski menghadapi sejumlah kendala seperti jarak tempuh 2,5 jam dari Polres Nagekeo ke lokasi terdampak, padamnya listrik di enam dari 13 desa, serta akses jalan yang rawan putus akibat cuaca ekstrem, namun kerjasama lintas sektor memastikan distribusi bantuan tetap berjalan lancar.
Kini, jaringan listrik telah pulih di tujuh desa, jaringan seluler Telkomsel kembali normal, dan para pengungsi sementara tinggal bersama keluarga terdekat.
Bantuan logistik dikirimkan melalui dua jalur, udara dan laut.
Jalur udara menggunakan Pesawat Polri CN-295, yang mendarat di Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende pada pukul 08.15 WITA.
Seluruh muatan kemudian dipindahkan ke dua truk pickup dan diberangkatkan ke lokasi bencana, menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3,5 jam.
Bantuan melalui jalur udara meliputi 1.008 paket makanan siap saji, 100 kasur busa, 154 selimut, 50 unit lampu solar cell dan lima unit genset berkapasitas 20 Kva.
Sementara itu, bantuan melalui jalur laut menggunakan Kapal Polri (KP) IBIS – 6001, yang membawa empat unit genset (10.000 watt), satu unit genset (9.000 watt), 150 kardus air mineral, 500 meter kabel listrik, 50 buah lampu penerangan, obat-obatan dan bahan habis pakai (BHP) dalam jumlah besar
Polri juga memastikan ketersediaan obat-obatan esensial di posko kesehatan darurat.
Ratusan warga tampak hadir di posko bantuan untuk menerima distribusi logistik dan memeriksakan kondisi kesehatan mereka.
Suasana haru tak terbendung saat bantuan diserahkan langsung kepada warga terdampak.

Kapolda NTT Ajak Personil Buat Perubahan Mulai Dari Diri Sendiri

Hasil Nihil, Pencarian Korban Banjir di Nagekeo Dengan Anjing Pelacak Dihentikan

Doa Bersama dan Ritual Adat Warnai Pencarian Korban Hilang Pasca Banjir Bandang di Mauponggo-Nagekeo

Hari Pertama Pencarian Korban Banjir Mauponggo Pakai Anjing Pelacak Masih Nihil

Empat Anjing Pelacak Bantu Pencarian Tiga Korban Banjir Bandang di Nagekeo
