Brutal di Demo DPR! Wartawan ANTARA Dipukul Polisi Meski Sudah Tunjukkan ID Pers
digtara.com - Kericuhan dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (25/8/2025), kembali menyisakan cerita kelam soal kebebasan pers. Seorang pewarta foto ANTARA, Bayu Pratama, menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Baca Juga:
- Anggota Komisi VII DPR RI Andhika Satya Wasistho Dorong Pelaku UMKM di Demak Terus Tumbuh, Maju dan Berdaya Saing
- Andhika Satya Wasistho Pangarso: Momentum HUT Golkar ke 61, Jadi Semangat Kita untuk Terus Hadir, Bekerja, dan Mengabdi Bagi Masyarakat
- Resmi Gantikan Gus Alam di DPR, Putra Matori Abdul Djalil Bakal Total Kerja untuk Rakyat
Ironisnya, insiden itu terjadi meski Bayu sudah jelas memperlihatkan identitas dirinya sebagai jurnalis.
"Padahal saya sudah membawa dua kamera dan mengenakan ID Card," kata Bayu, dikutip dari ANTARA.
Dipukul Tanpa Peringatan
Bayu menuturkan, peristiwa bermula ketika ia sedang mengabadikan momen aparat membubarkan massa aksi. Tiba-tiba, seorang petugas kepolisian langsung mengayunkan tongkat ke arahnya tanpa memberi peringatan terlebih dahulu.
Seketika ia mencoba menahan pukulan dengan tangan kirinya, namun hantaman keras justru mengenai kamera yang sedang ia gunakan.
"Kamera mati terkena pukulan. Tangan kiri juga lecet," ujarnya sembari menunjukkan luka dan kerusakan alat kerja yang dialaminya.
Bayu menyayangkan tindakan brutal aparat yang tidak bisa membedakan antara jurnalis yang sedang meliput dengan massa aksi di lapangan.
Situasi Memanas di Depan DPR
Insiden itu terjadi ketika situasi di depan Gedung DPR memanas. Massa yang bertahan di depan pagar DPR melempari barikade polisi dengan berbagai benda.
Anggota Komisi VII DPR RI Andhika Satya Wasistho Dorong Pelaku UMKM di Demak Terus Tumbuh, Maju dan Berdaya Saing
Andhika Satya Wasistho Pangarso: Momentum HUT Golkar ke 61, Jadi Semangat Kita untuk Terus Hadir, Bekerja, dan Mengabdi Bagi Masyarakat
Resmi Gantikan Gus Alam di DPR, Putra Matori Abdul Djalil Bakal Total Kerja untuk Rakyat
Biaya Haji 2026 Turun. Singgih Januratmoko: Jamaah Harus Tetap Mendapatkan Fasilitas Terbaik
Tok! DPR dan Pemerintah Sepakat BPIH 2026 87 Juta