Belasan Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Keracunan MBG

Proses pengolahan makanan menggunakan air galon isi ulang. Sedangkan untuk proses pembersihan bahan baku dan peralatan memasak maupun peralatan makan menggunakan air yang ditampung di bak penampungan yang bersumber dari air tanah/mata air.
Baca Juga:
Untuk proses pemorsian makanan dilakukan pendinginan dan ditakar sesuai kategori sasaran penerima manfaat. Setelah itu makanan di packing pada ompreng untuk didistribusikan.
Selama ini SPPG Desa Koa mengambil dan memesan telur pada Robert Nenomataus selaku supplier telur.
Robert mengaku kalau telur yang disuplai ke SPPG Desa Koa merupakan telur yang dibeli dari paman Engke di Kelurahan Takari, Kabupaten Kupang.
Pasokan telur oleh supplier sudah dua kali dilakukan selama kegiatan SPPG Desa Koa beroperasi.
Ia mengaku kalau selalu dilakukan penyortiran saat pembelian telur dari paman Engke. Apabila terdapat telur yang sudah rusak maka dikumpulkan dan dikembalikan ke pemilik toko.
Setiap kali pemesanan telur dari pihak SPPG dilakukan satu hari sebelum pengolahan sehingga pembelian maupun penyortiran telur dari paman Engke sebagai penyedia/pemilik Toko tidak maksimal karena waktu yang sangat singkat.
Pendistribusian makanan dilakukan pada pukul 07.00 wita dengan jumlah sasaran penerima sebanyak 1.295 orang.
Ada empat Posyandu yang menjadi sasaran pendistribusian. Posyandu Tunbes sebanyak 63 orang terdiri dari Balita 59 orang dan ibu hamil empat orang.
Posyandu Fafioban sebanyak 65 orang yakni Balita 54 orang, ibu hamil lima orang dan ibu menyusui enam orang.
Posyandu Haususu sebanyak 46 orang terdiri dari Balita 38 orang, ibu hamil enam orang dan ibu menyusui dua orang.
Posyandu Kabukolen sebanyak 58 orang terdiri dari Balita 55 orang dan ibu hamil tiga orang.
Sejumlah sekolah juga menjadi sasaran penerima manfaat seperti PAUD Permata Bunda sebanyak 19 orang, PAUD Monit Feu 36 orang, PAUD Nekamese Fonibait sebanyak 16 orang, PAUD Eklesia Tupan sebanyak 35 orang.
PAUD Efata Tupan sebanyak 40 orang, PAUD Bethlehem Kaniti sebanyak 15 orang, PAUD Feto Mone sebanyak 11 orang, KB Nesu Enon sebanyak delapan orang.
SD Negeri Koa sebanyak 147 siswa, SD Negeri Haususu sebanyak 54 siswa, SD Negeri Fonibait sebanyak 77 siswa, SD Negeri Fafioban sebanyak 113 siswa, SD Inpres Tepas sebanyak 140 siswa dan SD GMIT Tupan sebanyak 97 siswa.

Bermasalah, Pemkot Kupang Hentikan Sementara Program MBG

Belasan Siswa Sekolah Dasar di Kota Kupang Keracunan MBG, Walikota Kupang Tunggu Diagnosa Dokter

Belasan Siswa SD Inpres Liliba-Kupang Keracunan Usai Konsumsi MBG

Fraksi PKB DPRD Jateng Sampaikan Hasil Reses, Catat Adanya Penolakan Warga Terhadap Kebijakan Full Day School

Curi Sapi Pakai Senpira, Tiga Warga TTS-NTT Ditangkap Polisi
