Belasan Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Keracunan MBG

digtara.com -Dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali melanda siswa penerima manfaat.
Baca Juga:
Sebanyak 15 siswa sekolah dasar pada SD Negeri Fafioban, Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga keracunanMBG akhir pekan lalu.
Indikasi ini diperkuat karena usai mengkonsumsi MBG yang dibagikan, belasan siswa ini mengalami sakit kepala, pusing, mual, sakit perut disertai mencret dan muntah-muntah.
Makanan yang disantap siswa saat itu adalah nasi putih, telur bumbu, tumis terong, tahu goreng krispi dan buah semangka.
Menu makanan ini disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Wadah Titian Harapan.
Kepala sekolah SD Negeri Fafioban, Kristofel Pandie menyebutkan kalau terdapat 15 orang siswa yang diduga mengalami keracunan.
Siswa ini tersebar di kelas III, IV, V dan VI. Di kelas III terdapat lima siswa yang menjadi korban masing-masing Andreas Lake, Arkanjelo Pinto, Decky Olla, Marvin Olla dan Aris Menbubu.
Di kelas IV sebanyak enam orang siswa yakni Sergio Morata, Samuel Fautlo, Rita Dacosta, Yoram Gadi, Yacinta Soares, dan Riani Lobo.
Kelas V sebanyak tiga orang siswa yakni Gracio Pinto, Dedi Taosu, dan Aryanto Pinto serta kelas VI sebanyak satu orang siswa yakni Marvel Sebi.
Para siswa yang diduga mengalami keracunanMBG mengalami sakit kepala, mual-mual dan muntah serta diare.
Siswa yang diduga mengalami keracunan langsung diberikan air/teh hangat oleh pihak sekolah. Guru juga membantu mengolesi minyak di perut masing-masing siswa.
Guru pada PAUD Permata Bunda sekaligus Kader Posyandu Desa Faifoban, Ursipa M. Lassa mengaku kalau ia mendapatkan informasi soal kejadian ini dari salah satu siswa, Gracio Pinto.
Kepada Ursipa M. Lassa, Gracio Pinto meminta agar ia tidak membagikan MBG kepada anak PAUD Permata Bunda.
Gracio beralasan kalau menu telur yang diterima di sekolah sudah bau dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Gracio sendiri mengaku sakit perut usai mencium bau aroma tidak sedap dari telur yang dihidangkan dalam MBG.
Ada tiga siswa yang datang ke PAUD Permata Bunda dengan keluhan mual, sakit kepala dan sakit perut hingga mencret sehingga Ursipa pun memberikan obat norit dan antasida.
Walau ada kejadian ini namun pemberian MBG untuk siswa PAUD tetap dilakukan namun dianjurkan untuk telur tidak boleh dikonsumsi.
Desy Dange selaku pengelola SPPG Yayasan Wadah Titian Harapan mengaku kalau mereka menyiapkan menu nasi putih sejak pukul 01.00 wita.
Sementara telur sudah disiapkan sejak malam dengan terlebih dahulu disortir sebelum diolah. Kemudian telur direbus dan dibersihkan.
Barulah pada pukul 03.30 wita telur diolah dengan campuran berbagai bumbu yang sudah disiapkan sebelumnya.
Menu tumis terong disiapkan sejak pukul 03.00 wita juga ditumis dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, lombok besar, royco, lada bubuk, gula, garam, saus tiram dan minyak goreng.
Menu tahu goreng krispi diolah dengan cara digoreng dengan campuran bumbu yang sudah disiapkan sebelumnya.
Menu MBG bagi ribuan siswa ini dilengkapi dengan buah semangka yang sudah dicuci dan dipotong.

Bermasalah, Pemkot Kupang Hentikan Sementara Program MBG

Belasan Siswa Sekolah Dasar di Kota Kupang Keracunan MBG, Walikota Kupang Tunggu Diagnosa Dokter

Belasan Siswa SD Inpres Liliba-Kupang Keracunan Usai Konsumsi MBG

Fraksi PKB DPRD Jateng Sampaikan Hasil Reses, Catat Adanya Penolakan Warga Terhadap Kebijakan Full Day School

Curi Sapi Pakai Senpira, Tiga Warga TTS-NTT Ditangkap Polisi
