Isak Tangis Ibu dan Kerabat Warnai Kedatangan Korban TPPO di Kupang

Namun upaya itu gagal, Pihak agency dari lantai IV malah memaksanya kembali ke lantai IV. "Saya dibentak dan disuruh naik ke lantai atas dan disiksa lagi dan dipaksa kerja," tambahnya.
Baca Juga:
Elvi pun sudah merencanakan untuk loncat dari lantai IV namun tidak ada kesempatan karena ia kesulitan mengangkat kaki untuk memanjat tembok. Ia hanya bisa tidur-tiduran karena seluruh badan hingga leher sakit dan sulit digerakkan.
Agency pun rupanya terbeban dengan keadaan Elvi. Pihak agency meminta Elvi mengemasi barang-barangnya dan disuruh pulang. Elvi bingung hendak kemana. "Saya diusir dan saya bingung harus kemana," ujar Elvi.
Dalam keadaan tidak berdaya, Elvi dipapah beberapa petugas agency dan diseret ke lantai bawah.
Ia pun dibuang ke hutan di wilayah perbatasan Kalimantan-Malaysia. Saat itu Elvi tidak sadarkan diri. Saat sadar ia berusaha berjalan kaki ke hutan dan melintasi sungai dan kemudian pingsan lagi.
Beruntung ada beberapa anggota TNI menemukan Elvi dan langsung membawanya ke klinik terdekat.
Elvi pun tidak mengetahui persis sehingga dirinya bisa dirawat di rumah sakit dr Soedarso Pontianak hingga bisa ditolong keluarga Flobamora Kalimantan Barat dan bisa pulih kembali.
Elvi masih ingat kalau mereka direkrut oleh perusahaan Paramecia yang khusus untuk pekerja perempuan.
Diakui kalau di perusahaan tersebut banyak PMI asal Medan dan Jawa yang saat ini mengeluhkan untuk pulang karena mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi.
Perusahan menuntut para PMI membayar hutang. "Kami sendiri tidak tahu apa hutang kami. Bahkan handphone yang kami beli dari uang kami diambil paksa. Paspor kami tidak melihat bentuk dan wujudnya. Kalau kami minta pulang maka disuruh bayar dulu," tandasnya.
Mereka dipaksa harus bekerja dibawah tekanan dan sering dikasari oleh majikan maupun pihak perusahan.
Yonas Bahan dari BP3MI NTT mengaku kalau BP3MI NTT menjemput PMI Elvi Kun asal TTU yang mengalami penyiksaan dari majikan dan kemudian dipulangkan melalui Sambas dan diselamatkan oleh beberapa anggota TNI dan dibawa ke Pontianak.
Beberapa warga kemudian menghubungi keluarga Flobamora di Pontianak sehingga Elvi mendapatkan bantuan pengobatan difasilitasi BP3MI Kalimantan Barat.
"Kami dapat informasi sehingga jemput Elvi difasilitasi BP3MI Kalimantan Barat," ujarya.
Untuk sementara Elvi dititipkan di rumah perlindungan dan selanjutnya diperiksa Polda NTT untuk mencari tahu pelaku yang merekrut.
Diakui kalau Elvi berangkat bekerja ke Malaysia secara ilegal. "Jalan (secara) ilegal dan mandiri (karena) diajak oleh keluarga," tambahnya.

Ditikam Dengan Pisau, Pemuda di Kupang Harus Jalani Operasi

Bermasalah, Pemkot Kupang Hentikan Sementara Program MBG

Ditresnarkoba Polda NTT Kembali Amankan Ratusan Liter Miras Tradisional

Belasan Siswa Sekolah Dasar di Kota Kupang Keracunan MBG, Walikota Kupang Tunggu Diagnosa Dokter

Belasan Siswa SD Inpres Liliba-Kupang Keracunan Usai Konsumsi MBG
