Selasa, 05 Agustus 2025

Sakit Epilepsi Kumat, Anak Aparat Desa di Sabu Raijua Meninggal di Pantai

Imanuel Lodja - Selasa, 05 Agustus 2025 07:46 WIB
Sakit Epilepsi Kumat, Anak Aparat Desa di Sabu Raijua Meninggal di Pantai
ist
Warga Sabu Timur dievakuasi dari pantai pasca ditemukan meninggal dunia pada Senin (4/8/2025)

digtara.com -Herman Djawa (26), warga Desa Keliha, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan meninggal dunia pasa Senin (4/8/2025).

Baca Juga:

Jenazah korban ditemukan mengapung di pantai Lie Due, Desa Keliha, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua.

Korban merupakan anak dari Ruba Djawa (55) yang merupakan aparat Desa Keliha.

Korban pertama kali ditemukan oleh Roni Aryanto Wega (45).

Pada Senin siang, Roni ke pantai untuk membersihkan rumput laut dari kotoran dan sampah.

Selesai membersihkan rumput laut miliknya, Roni keluar dari laut dan bermaksud mencari rumput laut yang terlepas karena dipukul gelombang dan terdampar di pantai.

Saat berjalan ke arah timur untuk memilih rumput laut, Roni tidak sengaja melihat ada tubuh yang terapung diantara tali-tali rumput laut yang berjarak sekitar 15 meter dari pasang tertinggi.

Roni berusaha mendekat dan melihat dengan jelas bahwa itu adalah tubuh manusia

Setelah memastikan itu adalah tubuh manusia, Roni langsung pulang dan memberitahukan ke Kepala Desa Keliha, Jibrael Migu Lena dan aparat desa

Roni dan Jibrael Migu Lena (35) kembali ke pantai untuk melihat apa yang dilaporkan Roni.

Setelah tiba di pantai, Jibrael Migu Lena masuk ke dalam laut dan melihat untuk memastikan siapakah orang yang tenggelam tersebut

Jibrael menduga bahwa orang yang terapung tersebut adalah Herman Djawa, warga Desa Keliha.

Ruba Djawa yang juga aparat desa Keliha tiba di pantai dan langsung mengetahui kalau korban tenggelam adalah anaknya.

Ia memastikan karena sepeda motor anaknya ada di pinggir rumah yang dijadikan tempat singgah ketika bekerja rumput laut

Ruba menyebutkan kalau korban mengidap penyakit epilepsi dan sering kambuh

Dokter Puskesmas Bolou, dr. Runiyuftari Lobo Huki melakukan visum luar pada korban

Dokter memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dokter menemukan busa pada mulut dan hidung korban dan tidak ada tanda pendarahan.

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis melalui Kasat Reskrim, Iptu Deflorintus M. Wee mengakui kalau korban meninggal diduga akibat mengalami epilepsi

"Kumat (penyakit) epilepsi korban sehingga jatuh di dalam air laut. air masuk ke paru-paru dan korban kehabisan oksigen," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (4/8/2025) malam.

Polisi sudsh mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Keluarga korban diwakili ayah kandung menerima kematian korban sebagai musibah, dan menolak melakukan otopsi.

Ayah Korban juga menyampaikan bahwa penyakit epilepsi korban sering kumat, bahkan setiap bulan sekali.

"Orang tua menerima kematian korban akibat sakit epilepsinya yang kambuh dan korban jatuh ke dalam air laut," tambah Kasat.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Sabu Raijua SP3 Kasus Upal, BI Ganti Dengan Uang Baru

Polres Sabu Raijua SP3 Kasus Upal, BI Ganti Dengan Uang Baru

Dua Jam Evakuasi, Bangkai Paus di Pantai Wini-TTU Dikuburkan

Dua Jam Evakuasi, Bangkai Paus di Pantai Wini-TTU Dikuburkan

Kasus Penganiayaan Lansia Hingga Meninggal Dunia di Sabu Raijua Direka Ulang

Kasus Penganiayaan Lansia Hingga Meninggal Dunia di Sabu Raijua Direka Ulang

Tunggu Air Laut Pasang, Bangkai Paus Sepanjang 21 Meter di Pantai Wini-TTU Segera Dievakuasi Untuk Dikuburkan

Tunggu Air Laut Pasang, Bangkai Paus Sepanjang 21 Meter di Pantai Wini-TTU Segera Dievakuasi Untuk Dikuburkan

Patroli Dialogis ke Pasar, Polsek Pantai Baru Ingatkan Warga Hindari Judi

Patroli Dialogis ke Pasar, Polsek Pantai Baru Ingatkan Warga Hindari Judi

Kasus Dugaan Upal di Sabu Raijua Bakal di SP3

Kasus Dugaan Upal di Sabu Raijua Bakal di SP3

Komentar
Berita Terbaru