Luncurkan Teknologi Herbisida Selektif Padi Terbaru: Syngenta Indonesia Dukung Petani Wujudkan Awal Hamparan Kebaikan

digtara.com -Syngenta Indonesia memperkenalkan teknologi herbisida selektif padi terbaru, TOPMOST 30/300 OD, untuk pertama kalinya di luar Pulau Jawa, setelah sebelumnya melakukan peluncuran di Jember, Solo dan Karawang. Peluncuran yang dilakukan di Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, ini dihadiri oleh 375 petani dari Kabupaten Langkat dan Deli Serdang.
Baca Juga:
Inovasi untuk Produktivitas Padi Nasional
TOPMOST 30/300 OD dengan kombinasi bahan aktif Cyhalofop-butyl dan Ethoxysulfuron, menawarkan solusi komprehensif untuk mengendalikan gulma daun sempit, daun lebar, dan teki-tekian. Keberadaan gulma tersebut dapat merugikan petani karena hasil panen menurun akibat persaingan dalam memanfaatkan ruang tumbuh, penyerapan nutrisi, dan efek kimiawi negatif terhadap tanaman padi. Kandungan bahan aktif Cyhalofop-butyl pada TOPMOST 30/300 OD enam kali lebih tinggi dibandingkan produk sejenis sehingga lebih efektif dalam mengendalikan gulma tanaman padi.
TOPMOST 30/300 OD dapat menjadi solusi terbaik dengan dosis 1 liter per hektare, pada saat tanaman padi berumur 12-18 hari setelah tanam (HST) atau saat gulma memiliki 3-5 helai daun. Pengaplikasiannya dilakukan pada lahan sawah yang lembab, tidak tergenang, dan baru dilakukan pengisian air tiga hari setelah aplikasi. Dengan mengikuti panduan penggunaan dan dosis rekomendasi, TOPMOST menjadi solusi bagi kebutuhan petani akan herbisida yang efektif dan efisien.
"TOPMOST 30/300 OD merupakan wujud komitmen Syngenta Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi dan mencapai swasembada pangan nasional," ungkap Nanin Noorhajati, Crop Protection Development (CPD) Head Syngenta Indonesia. "Butuh paling tidak 10 tahun untuk dapat menghadirkan produk baru yang berkualitas melalui berbagai tahapan penelitian dan uji coba. Sehingga kualitas TOPMOST 30/300 OD ini tidak perlu diragukan lagi."
Menjawab Kebutuhan Petani Indonesia
Gulma pada tanaman padi dapat menyebabkan penurunan produktivitas antara 30-40%. Tantangan ini tentu harus ditemukan solusinya mengingat saat ini pemerintah gencar berusaha agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan nasional bahkan menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, penggunaan teknologi pertanian menjadi hal penting yang harus diadopsi oleh petani.
Selama ini, petani Indonesia sering menghadapi tantangan dalam penggunaan teknologi herbisida selektif, termasuk kesulitan menentukan waktu aplikasi yang tepat, kebutuhan aplikasi berulang yang memakan waktu dan biaya, dan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap tanaman padi. TOPMOST dirancang untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Produk ini memiliki kinerja tangguh yang dapat mengendalikan berbagai jenis gulma pada tanaman padi, bersih dan praktis karena cukup satu (1) kali aplikasi tanpa harus melakukan penyemprotan lagi (respraying), serta aman dan nyaman karena tidak menimbulkan keracunan (toxicity) pada tanaman utama (padi).
"TOPMOST dapat mengendalikan berbagai jenis gulma tanpa menimbulkan efek toksik atau keracunan pada tanaman padi. Cukup satu kali aplikasi, TOPMOST menawarkan tiga keunggulan yaitu Kinerja Tangguh, Bersih – Praktis dan Aman – Nyaman sehingga TOPMOST dapat menjadi "Awal Hamparan Kebaikan" bagi para petani padi," terang Lianasari Sutjokro, Portofolio Manager Herbicide, Seedcare and Biostimulant Syngenta Indonesia.
Dukungan dari petani dan para pemangku kepentingan
Peluncuran produk TOPMOST 30/300 OD di Langkat secara simbolik ditandai dengan peletakan tujuh buah bola kebaikan oleh tujuh kalangan dan instansi yang melambangkan kolaborasi dalam menghadirkan solusi pertanian terbaik.
M Jauhari, POPT-PHP Kecamatan Babalan, mendukung penuh inovasi ini dan mengajak petani untuk mengadopsi teknologi baru tersebut dalam menghadapi tantangan pertanian. "Keterbukaan terhadap teknologi-teknologi baru memberikan kesempatan agar kita, para petani, bisa mengimbangi dinamika hama dan penyakit yang semakin sulit dikendalikan," ujarnya.
Petani yang hadir pun menyambut antusias peluncuran tekno teknologi TOPMOST 30/300 OD. Gulma yang dikendalikan dengan tepat akan mampu mendorong peningkatan produktivitas padi yang pada akhirnya akan memengaruhi ekonomi serta kesejahteraaan petani.
Syngenta sebagai perusahaan berbasis ilmu pengetahuan telah berkomitmen mendampingi petani untuk mencapai hasil panen yang optimal. Komitmen ini diwujudkan dengan menghadirkan teknologi-teknologi pertanian berkualitas seperti TOPMOST 30/300 OD serta menerapkan praktik pertanian yang memberdayakan petani seperti yang tertuang dalam strategi Petani MAJU yaitu memaksimalkan keuntungan petani (maximize profitability) dan mempercepat inovasi untuk petani (accelerate innovation). Syngenta juga akan melakukan peluncuran teknologi TOPMOST 30/300 OD ini di beberapa kota lain di Indonesia dengan tujuan agar seluruh petani Indonesia dapat merasakan manfaat teknologi pertanian yang dapat menjadi Awal Hamparan Kebaikan bagi petani padi.

Bupati Langkat Buka Gebyar MUMTAZ, Dorong UMKM Syariah Jadi Pilar Ekonomi Umat

Syah Afandin Sambut Hangat Kajari Baru, Apresiasi Kinerja Kejaksaan Negeri Langkat

Polda Sumut Usul Tutup Tempat Hiburan Malam di Langkat dan Batu Bara, Ini Penyebabnya

GRIB Jaya Langkat Minta Polres Binjai Segera Tangkap Pelaku Pembakaran Dua Rumah Warga Sei Bingai

Setubuhi Remaja Putri Dibawah Umur, Petani di Ngada-NTT Diamankan Polisi
