AKBP Eliana Papote Punya Sejumlah Pola Pendekatan Bagi Anggota dan Masyarakat TTU

digtara.com -Tugas sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat bagi personel Polri selalu berhadapan dengan berbagai tantangan yang menuntut kesiapsiagaan fisik dan mental secara maksimal.
Baca Juga:
Kesehatan mental menjadi aspek krusial yang secara langsung berpengaruh terhadap kualitas kinerja personel Polri.
Tingginya intensitas pekerjaan, risiko di lapangan, serta tekanan psikologis dalam pengambilan keputusan cepat, menjadikan stabilitas mental sebagai fondasi utama bagi setiap anggota Polri.
Tanpa kondisi psikologis yang sehat akan berdampak pada produktivitas dan efektivitas kerja, bahkan berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan kerja maupun masyarakat.
Kapolres Timor Tengah Utara (TTU), AKBP Eliana Papote memberikan perhatian besar terhadap pentingnya pembinaan mental dan spiritual bagi seluruh anggota.
Kapolres perempuan pertama di Polres TTU ini menekankan pentingnya keseimbangan antara profesionalisme dan kekuatan spiritual untuk menunjang kemampuan menghadapi tekanan tugas harian.
Sebagai wujud nyata, Polres TTU secara rutin melaksanakan kegiatan pembinaan rohani setiap hari Kamis yang dilaksanakan berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing personel.
Melalui pendekatan ini, diharapkan setiap anggota mendapatkan ketenangan batin dan keteguhan spiritual dalam melaksanakan tugas, serta meningkatkan stabilitas emosi dan semangat kerja.
Dalam pelaksanaan kegiatan rohani pada Kamis lalu di Gereja Oikumene Polres TTU, Romo Yoris Giri, Pr, menegaskan pentingnya mengedepankan nilai kasih dalam setiap tindakan.
Ia mengajak seluruh personel Polri untuk menjalankan peran sebagai pelayan dan pelindung masyarakat dengan nurani yang tulus dan penuh kasih.
Kapolres Eliana Papote juga menerapkan pendekatan kepemimpinan yang lebih humanis dengan membangun kedekatan personal bersama anggota Polres TTU.
Salah satunya melalui pemberian ucapan ulang tahun setiap bulan kepada personel yang berulang tahun.
Hal ini untuk menciptakan suasana kekeluargaan dan memperkuat ikatan emosional dalam lingkungan kerja.
Selain itu, penerapan sistem reward and punishment secara adil juga menjadi langkah strategis dalam membentuk budaya kerja yang disiplin dan kompetitif.
Penghargaan diberikan atas prestasi, sedangkan sanksi dijatuhkan terhadap pelanggaran.