Bupati Sumba Barat Daya hingga Warga Ratenggarong Minta Maaf atas Dugaan Pungli Yang Dialami Youtuber di Lokasi Wisata

digtara.com - Pengalaman tidak menyenangkan dialami traveler pasangan suami istri sekaligus youtuber John dan Riani, yang dikenal melalui channel mereka "Jajago Keliling Indonesia" saat berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Melalui video, keduanya curhat bahwa dipalak warga lokal saat mereka mengunjungi Kampung Adat Ratenggaro di Kodi Bangedo.
Curhatan yang diunggah ke Instagram itu pun viral dan mendapatkan berbagai tanggapan warganet.
Dalam video tersebut, John mengaku sempat dikerubuti anak-anak dan orang dewasa yang menawarkan jasa foto, serta meminta uang dengan berbagai alasan, mulai dari membeli buku hingga untuk "uang rokok."
"Awalnya kami sepakat sewa kuda Rp 50 ribu, pas bayar naik jadi Rp 75 ribu. Jasa foto juga naik dari Rp 10 ribu jadi Rp 25 ribu," ungkapnya.
Pasutri tersebut menyebut pengalaman ini membuat mereka merasa tidak nyaman menikmati keindahan wisata dan budaya Sumba.
Tak berhenti di situ. Saat hendak pulang, mobil mereka bahkan dihadang beberapa orang dan diminta uang tanpa alasan.
Peristiwa ini terjadi pada 12 Mei 2025 dan meninggalkan kesan kurang kurang baik bagi John dan Riana.
Walau demikian, pasutri ini menilai bahwa panorama alam dan budaya Sumba sangat mempesona, dan selama perjalanan mereka juga bertemu banyak warga lokal yang ramah.
Bupati Sumba Barat Daya Ratu Ngadu Bonu Wulla meminta maaf atas ketidak nyamanan wisatawan saat berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Sumba Barat Daya.
Ia berjanji akan segera membenahi Kampung adat Ratenggaro dan spot wisata lainnya, baik fasilitas maupun sumber daya manusianya sehingga wisatawan yang berkunjung nanti mendapatkan pelayanan yang baik.
"Kami mohon maaf atas Ketidaknyamanan wisatawan yang berkunjung. Kami segera benahi Ratenggaro dan spot lainnya, baik Fasilitas maupun SDM," ucap Ratu Wulla, Senin (19/5).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya akan mengedukasi masyarakat sekitar tempat wisata dan terus didampingi agar terciptanya kenyamanan dalam berbagai hal.
"Masyarakat akan diedukasi, difasilitasi dan terus didampingi agar tercipta kenyamanan dalam berbagai hal, dalam rangka prioritas pengembangan pariwisata," tandas Ratu Wulla
Merespon video yang viral, Polres Sumba Barat Daya mengambil langkah humanis dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sesuai video yang viral, terdapat dua lokasi yaitu Kampung Ratenggaro, Desa. Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya dan lokasi berikutnya di jalan Wisata, Kampung Handang Kalula, Desa Kapaka Mandeta, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol Jeffris L. D Fanggidae mengatakan kalau pihaknya mengamankan PPR (53) dan JDM (22).
Keduanya pun bersedia untuk memberikan permohonan maaf dan klarifikasi atas kajadian yang merugikan kepada pemilik akun Tiktok Jajago Keliling Indonesia.
Hal tersebut diupayakan agar tidak melebar sampai menimbulkan citra buruk masyarakat Sumba sehingga berujung pada rasa akan takut dan ketidak nyamanan wisatawan yang berkunjung.
Keduanya didampingi Kepala Desa dan pejabat desa yang menjadi lokasi kejadian, meminta maaf sebesar-besarnya atas apa yang terjadi, dan berjanji untuk tidak mengulangi hal yang sama kepada para wisatawan yang datang berkunjung nantinya.

Ratusan Wisman Kunjungi Sonaf Baun Amarasi

Seorang Tukang di Kupang-NTT Ditemukan Tewas Gantung Diri di Tempat Wisata Alam

Kapal Wisata Angin Mamiri Terbalik di Perairan Labuan Bajo, Delapan Wisatawan Dievakuasi Dengan Selamat

Pariwisata Majalengka Siap Go Nasional, Gaido Connected di Forum Penguatan Jejaring Destinasi Pariwisata Edu-Heritage Kawasan Rebana

Program Forest Therapy Berakhir, Fokus Kesehatan Mental Anak dan Wisata Berbasis Alam
