Jumat, 25 Juli 2025

Pemprov NTT-ICRAF Indonesia Gelar Konsultasi Publik GGP

Imanuel Lodja - Jumat, 09 Mei 2025 15:43 WIB
Pemprov NTT-ICRAF Indonesia Gelar Konsultasi Publik GGP
ist
Pemprov NTT-ICRAF Indonesia Gelar Konsultasi Publik GGP

Kelima, restorasi daerah aliran sungai, lahan, hutan, pesisir dan sumber daya air.

Baca Juga:

Keenam, pendanaan inovatif multipihak melalui mekanisme investasi dan insentif jasa lingkungan.

"Pengembangan enam strategi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi perencanaan jangka panjang NTT," kata Arga.

RPJPD NTT 2025-2045 menargetkan NTT menjadi provinsi mandiri, maju, dan berkelanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelestarian lingkungan, penguatan ketahanan pangan, serta kesetaraan akses bagi seluruh masyarakat.

Penyusunan rencana induk dan peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau dimotori oleh pokja pertumbuhan ekonomi hijau NTT, sebuah forum multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil sebagai pemangku kepentingan.

GGP diinisiasi oleh pemprov NTT, melalui Bapperida, bersama ICRAF Indonesia dalam kegiatan riset-aksi Land4Lives atau Lahan untuk Kehidupan, yang disokong oleh pemerintah Kanada.

Kegiatan konsultasi publik yang diadakan di hotel Swissbel, Kupang bermaksud mengumpulkan masukan dari publik secara luas, serta mengumpulkan ide untuk tindak lanjut dokumen ini.

Strategi dan intervensi yang ditawarkan dalam GGP diproyeksikan menghasilkan skenario yang lebih baik daripada business as usual (BAU), yaitu bila pembangunan berjalan seperti biasa. Dalam skenario GGP, perekonomian tetap tumbuh sementara laju deforestasi dan emisi berkurang.

GGP diharapkan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca dari alih guna lahan dibandingkan skenario BAU. Pada skenario GGP diproyesikan adanya penurunan emisi bersih hingga 70 persen dibandingkan BAU di tahun 2050. GGP juga mampu menurunkan intensitas emisi -- semakin rendah intensitas emisi, semakin berkurang juga kerugian lingkungan yang timbul akibat pertumbuhan ekonomi.

Intensitas emisi skenario BAU pada tahun 2050 menunjukkan angka 348.471 ton CO2eq/triliun rupiah.

Sedangkan pada skenario GGP intensitas emisi menunjukkan nilai yang jauh lebih rendah sebesar 107.534 ton CO2eq/triliun rupiah.

Sambil menjaga lingkungan hidup, strategi-strategi dalam GGP dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Skenario GGP berpeluang untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.

Skenario GGP diproyeksikan akan meningkatkan serapan tenaga kerja dibandingkan skenario BAU.

Hal ini disebabkan oleh dominasi sektor-sektor padat karya dari hilirisasi seperti industri pengolahan dari hilirisasi kopi, kelapa, kemiri, vanili, jambu mete, sapi dan perikanan

PDRB NTT pada scenario BAU mengalami peningkatan sebesar 1,59% per tahun, sedangkan dalam skenario GGP dengan asumsi peningkatan produktivitas dan perbaikan rantai nilai, PDRB dapat tumbuh sebesar rata-rata 6.76 persen per tahun.

Peningkatan produktivitas komoditas unggulan menjadi kunci pertumbuhan yang lebih tinggi dari sektor ekonomi terbarukan berbasis lahan.

Arga Pandiwijaya dari ICRAF Indonesia mengatakan, GGP NTT dapat menjadi panduan strategis untuk pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Sebagai dokumen perencanaan, GGP telah mencakup visi jangka panjang, sasaran yang ingin dicapai, skenario yang telah dirumuskan, serta strategi dan intervensi yang disusun berdasarkan analisis awal (ex-ante) terhadap indikator-indikator kinerja masa depan.

Ia menegaskan, keberhasilan implementasi rencana ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif berbagai pihak, termasuk masyarakat, sektor swasta, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

"Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk mendorong pengembangan investasi hijau di daerah dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan pelestarian lingkungan. Ekonomi hijau, masa depan kemilau," pungkas Arga.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pemprov NTT  Launching Puluhan Produk Unggulan dari Desa dan Gerakan Beli Produk NTT

Pemprov NTT Launching Puluhan Produk Unggulan dari Desa dan Gerakan Beli Produk NTT

JPU Limpahkan Berkas Perkara KDRT Plt Kepala Biro Umum Pemprov NTT ke Pengadilan Negeri Kupang, Penahanan Tersangka Ditangguhkan

JPU Limpahkan Berkas Perkara KDRT Plt Kepala Biro Umum Pemprov NTT ke Pengadilan Negeri Kupang, Penahanan Tersangka Ditangguhkan

Dibina ICRAF, Kelompok Ibu Rumah Tangga di Kabupaten TTS Hasilkan Aneka Produk Pangan Lokal

Dibina ICRAF, Kelompok Ibu Rumah Tangga di Kabupaten TTS Hasilkan Aneka Produk Pangan Lokal

NTT Butuh Adaptasi Perubahan Iklim

NTT Butuh Adaptasi Perubahan Iklim

Pemda TTS Apresiasi ICRAF Bantu Bina Puluhan Desa saat Perubahan Iklim

Pemda TTS Apresiasi ICRAF Bantu Bina Puluhan Desa saat Perubahan Iklim

Dibangun Pemerintah, Pemprov NTT Bongkar 19 Rumah Warga di Besipae TTS

Dibangun Pemerintah, Pemprov NTT Bongkar 19 Rumah Warga di Besipae TTS

Komentar
Berita Terbaru