Tim Polairud Polda NTT dan Sejumlah Pihak Diberikan Penghargaan dalam Upaya Penyelamatan Kemanusiaan dari Bupati TTU

Pemberian Piagam Penghargaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten TTU ini mencerminkan rasa terima kasih atas keberanian dan dedikasi semua pihak dalam menyelamatkan nyawa, serta menunjukkan pentingnya solidaritas dalam menghadapi tragedi.
Baca Juga:
Bupati pun mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Mari kita jadikan momen ini sebagai titik tolak untuk lebih peduli dan saling membantu. Mari kita jaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat kita. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kita kekuatan dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita," ujar bupati TTU.
Ipda Joel Bolang sendiri mengaku tidak pernah menduga mendapatkan penghargaan atas kerja yang sudah dilakukan.
"Yang kami lakukan adalah panggilan tugas dan tanggung jawab sehingga kami tidak menyangka diberikan penghargaan. Kami berterima kasih untuk perhatian dan penghargaan ini," ujar Ipda Joel Bolang pada Rabu (9/4/2025).
Direktorat Polariud Polda NTT sendiri menerjunkan delapan anggota yang dipimpin ketua tim, Ipda Joel Bolang (Ps Kanit I Sarmin Masair dan Potdirga).
Mereka melakukan kegiatan SAR untuk bantuan evakuasi korban tenggelamnya perahu mancing bersama masyarakat di wilayah perairan Pantai Utara Kabupaten TTU di Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten TTU pada 26 Maret 2025 lalu.
Dalam peristiwa tenggelamnya kapal/lampara yang digunakan oleh para pemancing di Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten TTU ada delapan orang penumpang.
Tiga orang berhasil keluar/selamat dengan cara berenang masing-masing Kasmir Koa (nelayan asal Wini), Irenius Opat (montir asal Kota Kefamenanu) dan Melianus Yori Betay (pelajar asal Wini).
Sementara lima orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia masing-masing Raymundus Fernandes (Mantan Bupati TTU), Mus Bani (Wiraswasta asal Kefamenanu), Boy Bani (Pelajar SD), Adrianus Mado (Mekanik asal Kefamenanu) dan Andreas Mado (pelajar SD asal Kefamenanu)
Kapal tersebut dihantam gelombang dan angin kencang sehingga terbalik pada koordinat prakiraan 9°10'19.77"S - 124°30'21.99"T dengan jarak radial 65,4 kilometer, radial 247'30⁰ barat daya dari Unit Siaga Atambua.
Pada 27 Maret 2025 malam sekitar pukul 20.00 Wita, delapan orang penumpang ini pergi memancing menggunakan perahu bodi.
Pada pukul 02.00 wita, terjadi gelombang tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik dan tenggelam.

Jelang Hari Bhayangkara Ke-79, Polda NTT Layani Kesehatan Ojek Online

Wakapolda NTT Sambangi Panti Asuhan Bhakti Luhur Ende

Jalin Sinergi Jaga Kamtibmas, Wakapolda NTT Silaturahmi ke Keuskupan Agung Ende

Wakapolda NTT Lanjut Asistensi Jajaran Polres Daratan Flores Di Ende

Satuan Polairud Polres Alor Gagalkan Penyelundupan Miras asal Kiser-MBD
