Polisi-TNI dan Warga Bersihkan Material Longsor di Jalur Timor Raya-Batu Putih
digtara.com - Hujan intensitas sedang hingga besar di daratan Timor, NTT dalam pekan ini menyebabkan tanah longsor.
Baca Juga:
Tanah longsor terjadi di Jalan Timor Raya antara Kilometer 77-78, Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.
Akibatnya arus lalu lintas yang menghubungkan beberapa kabupaten di Pulau Timor tersendat.
Aparat Polri dan TNI serta warga masyarakat pun membersihkan sisa material akibat longsor pada Rabu (29/1/20205).
Material yang memenuhi lokasi longsor di Jalan Timor Raya, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten disingkirkan sebagai kegiatan lanjutan pembersihan material longsor.
Pembersihan kali ini menggunakan dua unit alat berat yakni eksavator dan loader milik pengusaha CV Widuri, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang yang diawasi langsung oleh dinas PU Provinsi NTT.
Proses pembersihan material sisa ini diamankan oleh anggota Polsek Batu Putih bersama sat Lantas polres TTS yang dipimpin Kapolsek Batu Putih, Iptu Jenedi Lian dibantu oleh Danposramil Batu Putih bersama anggota.
Pada Rabu siang, pembersihan material longsor dihentikan dengan pertimbangan bahwa apabila materil longsor dibersihkan semua, akan dapat menimbulkan longsor baru dan pembersihan sementara dilaksanakan untuk mempermudah bagi pengguna jalan raya melewati jalan yang tertutup material longsor.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto bersama rombongan juga turun ke lokasi longsor dan melakukan pengecekan kondisi longsor.
Ia berjanji akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera melakukan pengecekan dan kondisi tanah di lokasi untuk kedepannya akan dilakukan perbaikan guna mencegah longsor kembali terjadi.
Penjabat Bupati Kabupaten TTS, Seperius Edison Sipa juga turun ke lokasi bersama tim untuk memantau kondisi longsor.
Kapolsek Batu Putih, Iptu Jenedi Lian menyebutkan kalau untuk sementara pembersihan material longsor dihentikan dengan pertimbangan supaya tidak terjadi longsor yang lebih parah di lokasi tersebut.
Banjir Sumatera 2025: Refleksi Komunikasi Politik dan Relasi Kuasa dalam Tata Kelola Bencana
Update Banjir Sumatera: 442 Meninggal, 402 Hilang hingga 30 November 2025
Polda NTT Tegaskan Pelaku Pengeroyokan Mabuk Miras Saat Keroyok Anggota Polda NTT
Keroyok Anggota Polda NTT, Lima Pemuda Ditahan Polisi
Sarif Kakung: Relokasi Tidak Lagi Menjadi Pilihan, Namun Menjadi Keharusan Bagi Warga Terdampak Tanah Longsor